Jumat 09 Dec 2011 18:31 WIB

Dikira Paket Bom, Ternyata Batu Bata

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH--Kabid Humas Polda Aceh AKBP Gustav Leo, menyatakan paket yang sebelumnya diduga bom di salah satu ruang kantor bupati Aceh Utara di Kota Lhokseumawe, Jumat, ternyata berisi beberapa biji batu bata.

"Setelah diamankan tim penjinak bom dan dibawa tim ke markas Brimob Polri Kompi-4 Jeulikat, ternyata didalamnya berisi batu bata yang dibalut dengan lakban yang dirangkai kabel," katanya di Banda Aceh, Jumat petang.

Kabid Humas Polda Aceh itu menjelaskan, awalnya Polri menerima laporan masyarakat melalui SMS terkait adanya benda diduga bom di kantor bupati Aceh Utara di jalan T Hamzah Bendahara Kota Lhokseumawe, sekitar 272 kilometer arah timur Kota Banda Aceh.

"Kita tidak mau mengambil risiko. Selanjutnya mengerahkan tim penjinak bom (jibom) Brimob dan benda tersebut dibawa ke markas dan setelah dibuka ternyata batu batu," katanya menegaskan.

Batu batu yang diduga bom itu dibalut dengan lakban hitam dan terdapat juga beberapa kabel. Gustav Leo menjelaskan, Polri tetap akan mengusut kasus teror untuk menemukan pelaku karena perbuatannya telah menganggu ketenangan penduduk khususnya di Kota Lhokseumawe.

"Kita tetap akan melacak untuk menemukan pelakunya karena itu adalah tindakan menakut-nakuti masyarakat," katanya dia menambahkan.

Dipihak lain, Kabid Humas menyatakan Polri sebagai aparat pelindung dan pengayom masyarakat terus berupaya menciptakan situasi yang kondusif khususnya di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

"Situasi Aceh yang kondusif pascaperdamaian ini jangan lagi diusik oleh segelintir orang yang ingin menganggu ketenangan masyarakat. Masyarakat agar membantu tugas-tugas Polri melalui pemberian informasi jika ada orang yang dicurigai," kata dia menjelaskan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement