Sabtu 10 Dec 2011 17:41 WIB

Sumur Agung, Tempat Wudhu Saat Islam Masuk Cirebon

Rep: agung sasongko/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Serupa dengan bangunan Keraton di seluruh nusantara, keraton Pangkuwati yang berada di dalam kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki bangunan khusus petilasan. Di dalam petilasan itu biasanya terdapat sebuah sumur.

Sumur yang berada di dalam keraton Pangkuwati ini diberinama sumur Agung. Dalam tradisi Keraton, sumur ini digunakan untuk berbagai ritual seperti siraman nuju bulan, widodareni, bangun rumah, dan lain-lain.

Bentuk sumurnya sederhana, terbuat dari batu bata merah yang membentuk persegi. Bangunan sumur ini merapat pada gua bandung, tempat Sunan Gunung Jati berdzikir dan taman sari. Namun, sumur ini telah direnovasi sehingga bentuknya sudah modern.

"Ketika Islam masuk ke Cirebon, sumur ini digunakan sebagai tempat untuk berwudhu. Sebab, ada bangunan khusus yang disebut goa Taman Sari yang digunakan sunan Gunung Jati untuk berdzikir," kata Abdi Dalem.

Namun, kata Abdi Dalam, ada kepercayaan dari masyarakat bahwa air ini dapat diminum dan membawa berkah. Bahkan bagi yang berwudhu dengan air ini, lalu berdoa, harapannya bakal terkabul. "Tak heran, ada pejabat yang mandi di sumur ini, biar jabatannya awet," kata Abdi Dalam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement