Senin 12 Dec 2011 13:15 WIB

Bilang Penyidik KPK Pernah Datangi Rumahnya, Adang Sodorkan Bukti Rekaman

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suami Nunun Nurbaeti, Adang Daradjatun membongkar rekaman pertemuan dirinya dengan empat penyidik KPK pada 30 Desember 2010. “Ada empat penyidik, mereka berinisial RS, N, R, dan I,” kata Adang saat memberikan keterangan pers di rumahnya di Jalan Cipete Raya No 39, Jakarta Selatan, Senin (12/12).

Dalam rekaman yang baru dibuka hari itu, terdengar penyidik KPK yang mengindikasikan Miranda Goeltom berada dibalik dugaan kasus suap Deputi Gubernur Senior (DGS) BI. Bahkan, salah satu penyidik KPK, yakni RS, mendiagnosa keterlibatan Mirada.

"Apakah KPK tidak menganggap itu bukan petunjuk,” katanya. "Ini bukan kata saya ya, tapi penyidik KPK”.

Ia menegaskan pertemuan dengan penyidik KPK itu berada di rumahnya. Karena, selama rekaman itu diperdengarkan, terdengar bel dan suara burung beo peliharaannya yang sedang berkiscu. Bahkan ia sempat mengajak wartawan untuk melihat burung beo yang dimaksudkannya. Setelah memperdengarkan rekaman itu, anggota Komisi III DPR ini siap untuk menyerahkan rekaman tersebut ke KPK sebagai bukti.

Berikut sekilas kutipan dalam rekaman diucapan oleh penyidik KPK berinisial RS itu yang sempat didengar Republika:

26 Anggota DPR yang terima uang untuk apa? Motifnya apa? Berarti dalam konteks pemilihan DGS BI ini. Tapi motif beri uang ke anggota Dewan apa? Kenapa mesti kasih uang fee. Harusnya nggak usah kasih lagi. Ini yang punya kepentingan ibu atau siapa. Yang punya keinginan ibu atau siapa. Saya punya hipotesa, yang punya kepentingan ini Miranda Goeltom yang dipilih oleh DPR untuk menjadi deputi gubernur BI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement