Senin 12 Dec 2011 17:52 WIB

RUU Desa akan Diserahkan Sebelum Reses

Rep: teguh Firmansyah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Draft Rancangan Undang Undang (RUU) Desa akan segera disampaikan ke dewan sebelum reses anggota DPR. Surat pengantar pembahasaan RUU itu tinggal menunggu tanda tangan presiden.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, surat pengantar (amanat presiden)  sudah masuk ke Sekretaris Kabinet,"ujar Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, di kantor Presiden, Senin (12/12).

Gamawan tidak tahu mengapa surat pengantar itu belum juga ditandatangani. Bisa saja, kata Ia, Seskab tengah mengkaji lagi.

Dihubungi terpisah Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan RUU Desa itu akan dikirim ke DPR sebelum reses. Untuk diketahui pidato penutupan masa sidang II akan dilakukan Jumat esok. "Sudah ada di kita, itu kan inisiatif kita. Kita akan mengajukan ke DPR akan dikirim sebelum reses tahun ini,"terangnya.

Gamawan menjelaskan selain RUU Desa, pemerintah juga akan mengajukan dua Undang-Undang lainnya, yakni RUU Pemerintah Daerah dan RUU Pemilihan Kepala Daerah. Keduanya sudah dilakukan harmonisasi."Ini sudah selesai harmonanisasi,"terangnya.

Sementara itu di depan istana, ribuan perangkat desa menggelar aksi unjuk rasa meminta agar Undang-Undang Desa itu segera dibahas dan diputuskan. Mereka juga meminta agar pemerintah menyediakan 10 persen anggaran dari APBN buat desa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement