REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang masa jabatannya akan berakhir mengaku kerap mendapatkan intervensi dari pihak luar terkait penanganan kasus korupsi. Intervensi itu datang dari pemerintah, DPR, maupun masyarakat.
"Kalau boleh buka-bukaan saya katakan intervensi itu ada dan datang dari segala penjuru," kata wakil ketua KPK, Bibit Samad Rianto, saat memaparkan Laporan Akhir Tahun Kinerja KPK di kantornya, Kamis (15/12).
Intervensi itu sering kali datang dan menyerang dengan berbagai modus. Salah satunya melalui HP yang digunakannya. "Oleh karena itu, saya sering matiin HP," ujar Bibit.
Kendati demikian, dia dengan tegas mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak takut. "Kita tetap jalan terus," ujarnya.
Dua pimpinan KPK lainnya, Chandra M Hamzah dan M Jasin, yang hadir dalam acara pemaparan tersebut juga tidak menampik hal itu. "Intervensi itu ada, sampai sejauh ini kita hiraukan," kata M Jasin.