REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Ratusan ribu pendukung Hamas berkumpul di Kota Gaza pada Rabu (14/12) untuk merayakan ulang tahun 24 gerakan itu. Acara ini dilangsungkan di Al-Katiba Square, di mana sebuah panggung berbentuk kapal yang membawa replika Masjid Al-Aqsha berukuran 16 meter dijadikan sebagai pusat kegiatan.
Ketua MER-C Cabang Gaza, Abdillah Onim, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengatakan jalan-jalan utama Kota Gaza penuh sesak oleh kerumunan manusia.
"Mereka berjalan serentak menuju Katiba Square hingga memacetkan lalu-lintas. Di sepanjang jalan, tampak bendera Hamas berkibar-berkibar memenuhi tiap sudut kota," tutur Dillah, dalam surat elektronik yang ia kirimkan ke Republika Online, Kamis, (15/12).
Sejak pagi hari, lanjut Dillah, Katiba Square sudah dipenuhi warga yang antusias untuk mengikuti acara tersebut. Pekikan takbir yang bergemuruh sesekali diselingi suara tembakan ke udara yang membuat semangat para pengunjung semakin membara.
Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya, dalam sambutannya, mengatakan perlawanan bersenjata dan perjuangan adalah cara dan pilihan strategis untuk membebaskan tanah dan laut Palestina. "Gerakan Hamas dilahirkan oleh Intifadah Pertama. Dan dengan Intifadah Kedua, Hamas akan memimpin seluruh rakyat membebaskan Palestina dari penjajahan dan kungkungan Israel," kata Haniya.
Haniya menambahkan, Hamas lahir dari rahim rakyat Palestina dan acara ini adalah puncak dari 24 tahun proses perjalanan dan perjuangan panjang Hamas. "Pejuang Hamas, baik laki-laki maupun perempuan, akan selalu bertekad dan berkomitmen untuk selalu mencintai perjuangan dan semangat Hamas," tegasnya.
Menurut Haniya, Hamas telah berjuang habis-habisan dalam konfrontasi dan peperangan melawan Israel. Selain mempertahankan tanah Palestina, Hamas juga mengembangkan strategi perjuangan dari segi pendidikan dan politik.
Dalam laporannya, sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, menyatakan telah melukai 6.411 tentara Israel dalam 1.117 operasi militer. Mereka juga mengklaim telah menangkap 24 serdadu Zionis.
Di akhir acara, Ismail Haniya menyempatkan diri untuk berkeliling Kota Gaza dengan penjagaan ketat.