REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Kecelakaan maut kembali terjadi jalur utama pantura Indramayu. Kali ini, kecelakaan terjadi antara bus Sinar Jaya yang bertabrakan dengan sebuah minibus Toyota Avanza di Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Sabtu (17/12) sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang yang ada di dalam mobil Toyota Avanza, tewas seketika. Mereka merupakan satu keluarga yang baru saja pulang melayat.
Adapun delapan korban tewas, yakni Darman (34 tahun) bersama istri dan anaknya yang masih balita, Sun Fuliati Manao (27 tahun) dan Gulvan Manao (1,8 tahun). Mereka merupakan warga Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Darman juga diketahui sebagai sopir mobil Toyota Avanza.
Selain itu, Nuryatun (38 tahun) dan anaknya yang juga masih balita, Imam (4 tahun), keduanya warga Jl RE Martadinata, Pelutan, RT 05 RW 06 Nomor 16, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Fatiely Warawu (39) warga Jambi. Sementara dua korban lain diketahui bernama Syalom Manao (6,5 tahun) dan seorang remaja putri bernama Nur Fitriani (14 tahun), keduanya warga Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Peristiwa tragis itu bermula ketika bus Sinar Jaya bernomor polisi B 7166 TGA dikemudikan dengan kecepatan tinggi oleh Sujai (45 tahun), warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Bus tersebut melaju di jalur double track dari arah Jakarta menuju Cirebon.
Namun tiba-tiba, saat sampai di ruas jalan Desa Sukra Wetan, tepatnya di depan SPBU Sukra Wetan, laju bus tiba-tiba oleng dan melompati median jalan selebar satu meter. Bahkan, bus pun langsung berpindah ke jalur berlawanan.
Padahal, dalam waktu bersamaan, dari arah Cirebon menuju Jakarta, sedang melaju kencang minibus Avanza bernomor polisi F 1884 HD yang dikemudikan oleh Darman. Karena jarak kendaraan yang sudah dekat, tabrakan pun tak terhindarkan.