REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kapal yang membawa para imigran kerap tenggelam di wilayah Indonesia yang menjadi daerah terakhir untuk menuju Australia. Dengan posisi strategis tersebut, Polri menduga ada warga negara Indonesia (WNI) yang ikut mengorganisir pengiriman imigran ke Australia.
"Kalau dilihat dari kasus-kasus sebelumnya, diduga diorganisir ABK (Anak Buah Kapal) orang Indonesia," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Boy Rafli Amar, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/12).
Boy menjelaskan kasus tenggelamnya kapal yang berisi sekitar 250 imigran dari Afghanistan dan Iran telah ditangani Polda Jawa Timur. Sebanyak 34 imigran yang dapat diselamatkan nelayan kini sudah dilakukan perawatan di rumah sakit di Jawa Timur.
Saat ini, polisi masih menyelidiki siapa yang mengorganisir dan dari mana kapal yang berisi para imigran melakukan pemberangkatan. Apakah ada keterkaitan dengan jaringan lama pimpinan Sayyed Abbas, ia mengatakan belum dipastikan.
Dari keterangan imigran yang dapat diselamatkan, mereka baru berlayar dengan kapal tersebut selama dua hari dua malam. Ia pun menduga tempat pemberangkatan awal kapal tersebut masih di sekitar Indonesia bagian barat. Kapal ini juga sempat singgah di salah satu pelabuhan di Jakarta untuk melanjutkan kembali perjalanan menuju Australia.
"Langkah-langkah investigasi ke kapal yang tenggelam masih mengalami kendala karena cuaca yang tidak mudah. Kita juga masih melakukan evakuasi terhadap imigran lain yang belum ditemukan," jelasnya.