REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI - Sebanyak 10 jenazah imigran korban kapal tenggelam yang ditemukan mengambang di perairan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berhasil dievakuasi, Rabu (21/12). Wakapolres Banyuwangi Komisaris Polisi (Kompol) M Aldian, di Banyuwangi mengatakan, tim SAR dan nelayan berhasil mengevakuasi 10 jenazah imigran asal Timur Tengah yang tenggelam di perairan Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek.
"Tim SAR dan nelayan berhasil mengevakuasi 10 jenazah hingga sore ini, namun tim SAR sudah berangkat lagi untuk melakukan evakuasi terhadap jenazah lain yang masih terapung di perairan," katanya.
Dari 10 jenazah imigran itu, sebanyak empat jenazah dievakuasi di Pantai Grajakan Kecamatan Puwoharjo, kemudian empat jenazah lagi dievakuasi di Pantai Rowobiru Kecamatan Siliragung, dan dua korban lainnya dievakuasi di Pantai Pancer Kecamatan Pesanggaran.
Menurut Aldian, proses evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR gabungan dan nelayan setempat tidak mengalami kendala karena cuaca dan gelombang laut sangat mendukung untuk proses pencarian dan evakuasi.
"Awalnya kami kesulitan melakukan evakuasi karena air masih surut, namun menjelang siang hingga sore hari cuaca sangat mendukung dan proses evakuasi berjalan lancar," katanya.
Untuk mempercepat proses evakuasi, Pangkalan TNI AL Banyuwangi langsung menambah satu perahu karet dan satu kapal patroli yang diterjunkan langsung di lokasi terapungnya para imigran.
Informasi yang dihimpun di lapangan, kapal TNI Angkatan Laut KRI Oswald Siahaan (OWA)-354 berhasil menemukan 21 jenazah para korban kapal tenggelam di perairan Teluk Grajakan Pulau Watu Layar, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi.
Pihak Pos TNI AL Grajakan mendapat informasi dari nelayan yang melihat puluhan mayat terapung ditemukan terapung sekitar 5 mil dari Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi.
Sebelumnya, insiden tenggelamnya sebuah kapal yang mengangkut sekitar 200 imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak berlayar ke Pulau Krismas, Australia, terjadi di perairan Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, pada Sabtu (17/12) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB.
Kapal tersebut tenggelam diduga kelebihan muatan karena kapal itu berkapasitas penumpang maksimal 100 orang, namun kenyataannya mengangkut lebih dari 200 orang imigran, sehingga terjadi ketidakseimbangan pada kapal saat memasuki kawasan Perairan Prigi Trenggalek dan diterjang ombak ganas yang menyebabkan kapal tenggelam.