REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO - Ribuan umat Islam dari seluruh Amerika Utara akan berkumpul di Toronto, akhir pekan ini. Mereka akan berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi minoritas Muslim di benua itu. Panitia penyelenggara konvensi menargetkan lebih dari 15 ribu orang akan ikut berpartisipasi.
Pertemuan ini sekaligus juga sebagai syukuran perayaan milad satu dasawarsa konvensi tersebut. Acara akan diselenggarakan mulai 23-25 Desember, di Metro Toronto Convention Center, jantung kota Toronto.
"Dengan menghadirkan pembicara dunia ke Toronto, kami berharap mereka bisa memberikan pencerahan agar kami mampu memberikan hal yang berarti saat hidup bersama orang lain dan berkontribusi ke Kanada," kata Fouzan Khan, pendiri dan direktur konvensi kepada OnIslam.net.
Para cendekiawan dan tokoh Muslim dari seluruh dunia yang akan turut hadir antara lain Dr Jamal Badawi dan Sheikh Abdallah Idris dari Kanada, Prof Tariq Ramadan dari Swiss, Dr John Esposito dari Amerika Serikat, Sheikh Abdullah Bin Bayyah dari Mauritania, Habib Ali Al-Jifri dari Yaman dan Dr Tawfique Chowdhury dari Australia.
Selain itu, pertemuan tahun ini juga akan menampilkan beberapa seniman terkemuka dunia seperti Sami Yusuf, Sheikh Mishary Al-Afasy, seorang qari Alquran dari Kuwait dan kelompok hip-hop Denmark, Outlandish.
Selama bertahun-tahun, konvensi ini telah menarik tokoh Muslim dan non-Muslim, termasuk jurnalis Inggris - Robert Fisk, aktivis politik Michael Lerner, dan politisi Pakistan serta legenda kriket, Imran Khan.
Muslim di Kanada berjumlah sekitar 2,8 persen dari 32,8 juta penduduk. Laporan terbaru dari Pew Forum yang berbasis agama dan kehidupan publik meramalkan pada 2030 mendatang, populasi Muslim di Kanada naik menjadi 6,6 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika