REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU – Semboyan banyak anak banyak rezeki, tak berlaku di Cina. Sebagai negara besar dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, Cina memberlakukan aturan yang ketat soal keluarga berencana (KB).
Kalau di Indonesia, iklan layanan masyarakat selalu menyerukan 'dua anak lebih baik', maka di Cina sebagaian besar hanya diizinkan untuk memiliki satu anak. Pelanggaran aturan KB ini bisa berakibat fatal.
Pasangan Cina dari keluarga kaya yang tak disebutkan namanya, terpaksa harus didenda dan terancam kehilangan rumahnya karena kedapatan memiliki delapan anak. Pasangan yang tinggal di bagian selatan Guangzhou ini tertangkap basah oleh penegak hukum memiliki anak jauh dari jumlah yang didizinkan pemerintah.
Pasangan ini memiliki delapan anak. Empat anak laki-laki dan empat anak perempuan mereka lahir dari bayi tabung (in vitro fertilization-IVF) yang dititipkan kepada dua ‘ibu pengganti’. Pasangan itu mengaku sebenarnya tidak berniat untuk memiliki banyak anak.
Banyaknya anak yang dimiliki pasangan ini membuat pemerintah provinsi segera melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Mengapa mereka harus mempekerjakan begitu banyak orang untuk memiliki bayi? Apakah mereka pikir mereka punya hak untuk melahirkan banyak anak hanya karena mereka kaya?” ujar Kepala Deputi Kesehatan setempat.