Senin 26 Dec 2011 13:06 WIB

Terkait Rusuh Bima, Irwasum Periksa Kapolda NTB Hingga Petugas Lapangan

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Seorang demonstran
Foto: Antara/Rinby
Seorang demonstran "Front Rakyat Anti Tambang' (FRAT) dievakuasi saat pembubaran paksa demonstrasi di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Inspektur Pengawasan Umum Polri, Komjen Pol Fajar Prihantono, memimpin tim untuk terjun ke Bima, Nusa Tenggara Barat sejak Ahad (25/12) pekan lalu. Irwasum Polri akan memeriksa semua aparat yang terlibat di lapangan dalam insiden penembakan demonstran di Pelabuhan Sape, Bima, NTB.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, menjelaskan Irwasum akan mengevaluasi apakah tindakan aparat dalam menghadapi pengepungan demonstran sudah sesuai prosedur tetap atau tidak. Oleh karena itu, ujarnya, semua level aparat akan diperiksa dari tingkat Kapolda ,Kapolres sampai anggota yang berhadapan langsung dengan massa. "Semua akan diperiksa,"tegas Saud saat dihubungi republika, Senin (26/12).

Jika terjadi pelanggaran, Saud menjamin bahwa Polri tidak akan segan untuk memberi sanksi kepada aparatnya. Selain Irwasum, Saud menjelaskan terdapat dua perwira tinggi berbintang tiga yang terjun langsung ke Bima. Mereka adalah Kabareskrim Polri, Komjen Pol Sutarman dan Kabaharkam Polri, Komjen Pol Imam Sujarwo.

Menurut dia, Kabareskrim Polri bertugas untuk menelusuri tindak pidana yang terjadi akibat demonstrasi tersebut. Seperti pembakaran rumah Kapolres, hingga membawa senjata tajam. Sementara untuk Kabaharkam, ujar Usman, bertugas untuk menjaga stabilitas keamanan pasca demonstrasi yang berujung pada tewasnya dua warga tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement