REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Indonesia tidak akan mengurangi kerja sama dengan negara-negara di Uni Eropa meski kawasan tersebut sedang dilanda krisis utang, kata Duta Besar Indonesia untuk Belanda yang baru dilantik Retno Marsudi di Jakarta, Rabu.
"Beberapa negara di UE memang sedang menghadapi krisis utang. Kondisi ini belum dapat diperkirakan kapan akan mengalami pemulihan secara penuh. Namun demikian, jika dilihat secara statistik, krisis di UE belum mempengaruhi nilai perdagangannya dengan Indonesia secara keseluruhan," kata Dubes Retno Maruti.
Menurut data, perdagangan Indonesia-UE pada periode Januari hingga Agustus 2011 mencapai 22,233 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 30.05 persen dibanding periode yang sama tahun 2010 (Jan-Agustus 2010 bernilai 17 miliar dolar).
Dubes Retno mengatakan peningkatan nilai perdagangan Indonesia-UE tahun 2011 dapat dipahami mengingat hanya sedikit dari negara-negara anggota UE yang mengalami krisis.
"Indonesia tidak akan menurunkan komitmennya dalam membina hubungan dengan UE walau beberapa negara di kawasan tersebut sedang dilanda krisis karena kita berharap ketika ekonomi sudah pulih, Indonesia tidak akan kehilangan pasarnya di UE," kata dia.
Dubes Retno menambahkan disamping mempromosikan produk Indonesia ke negara-negara yang sudah jadi mitranya sejak dulu, upaya ekstra juga dilakukan untuk menggarap pasar nontradisional indonesia yaitu di negara Eropa Timur Tengah dan Amerika Latin.