REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Terkendala proses identifikasi, sebanyak tiga ahli rekonstruksi wajah dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar telah didatangkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim).
Kedatangan tiga orang tersebut dimaksud untuk membantu proses identifikasi 84 jenazah imigran gelap yang tewas akibat persitiwa tenggelamnya kapal yang mereka ditumpangi di sekitar kawasan Pantai Prigi, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jatim, Sabtu (17/12) lalu.
Kepala Disaster Victim Identification (DVI) Regional Tengah, Kombes Pol Didi Agus Mintadi, mengatakan kedatangan tenaga ahli tersebut menambah jumlah personel timnya yang sebanyak 80. “Kita sangat mengharapkan bantuan mereka,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim ini, Rabu (28/12).
Kondisi puluhan jenazah yang telah diotopsi itu telah mendapatkan luka parah. Selain kulit tubuh yang mengelupas, kondisi wajah para jenazah yang berasal dari Timur Tengah itu juga sudah tidak terbentuk.
Menurut Didi, kendati telah mencocokkan dengan foto yang dibawa oleh keluarga korban, namun pihaknya mengaku masih kesulitan melakukan identifikasi. Pasalnya, para jenazah sudah dapat dikenali lagi karena kondisi yang ada.
Selain itu, ungkapnya, sidik jari juga tidak dapat membantu pihaknya dalam melakukan identifikasi. Sebab, jelas dia, sebagian besar kulit mereka sudah terkelupas. Karena itu, dari sebanyak 84 korban, hanya baru 47 yang bisa diambil sidik jarinya. “Karena alasan itu juga kami butuh bantuan tenaga ahli,” terang Didi.