Rabu 28 Dec 2011 22:19 WIB

Guci Perunggu Kuno Ditemukan di Lahat

REPUBLIKA.CO.ID,LAHAT--Warga Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Kota Lahat, Kabupaten Lahat di Sumatera Selatan menemukan benda kuno berupa guci yang terbuat dari perunggu.

Namun pada Rabu, baru tutup guci yang berhasil diangkat setelah dilakukan penggalian, karena benda itu ukurannya cukup besar sehingga membutuhkan empat orang untuk pengangkatannya.

Sedangkan bagian lainnya belum bisa diangkat, sehingga masih harus dilakukan penggalian karena masih terkubur di dalam tanah cukup dalam.

"Tidak sengaja saat mencangkul tanah untuk membuat pondasi rumah, tiba-tiba mata cangkul membentur benda keras, penggalian dilakukan secara pelan-pelan karena penasaran dengan benda tersebut," kata Fikriansyah, warga setempat penemu benda kuno tersebut.

Menurut dia, penasaran benda apa itu, penggalian diteruskan dan ternyata rupanya menemukan tutup guci yang diduga merupakan benda kuno. "Namun lumayan berat untuk mengangkatnya harus dilakukan empat orang. Kami dikejutkan dengan temuan semacam benda kuno mirip tutup guci ini, sedangkan bagian lain masih tertanam di dalam tanah," ujar dia.

Dia mengatakan, benda itu terbuat dari tembaga tanpa ada karat sedikit pun meskipun sudah tertanam dalam tanah cukup lama.

Fikriansyah mengemukakan, saat dirinya menemukan benda itu, ketika menggali tanah menggunakan cangkul untuk pembuatan tiang bangunan di kedalaman 2,5 meter. "Saat itulah benda mirip tutup guci ditemukan," kata dia lagi.

Ia mengatakan, benda kuno tersebut mirip guci dan berukir, sepertinya peninggalan zaman Belanda atau Jepang. "Setelah diangkat langsung dibersihkan meskipun baru berupa tutup benda kuno tersebut, untuk bagian lainnya masih digali, karena berukuran besar dan dalam lebih kurang 3 hingga 4 meter sehingga harus hati-hati menggalinya," kata dia.

Peneliti dari Balai Arkeologi Palembang, Kristantina mengatakan, belum bisa memprediksi secara pasti benda apa dan peninggalan zaman apa temuan warga Lahat itu, karena harus melalui proses penelitian.

"Kita harus melihat lebih dulu benda yang ditemukan tersebut, baik tutupnya atau secara utuh apabila memang masyarakat sudah menemukan benda itu secara keseluruhan," ujar dia.

Kristantina mengatakan, untuk zamannya juga belum bisa memperkirakan, termasuk jenis benda tersebut sebelum dilakukan pengecekan secara mendalam atas temuan warga dimaksud.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement