REPUBLIKA.CO.ID,KUALALUMPUR--Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur kecewa terhadap Hotel Citin Pudu karena tidak mau bertanggung jawab terhadap staf keamanannya yang hendak memperkosa pelajar Indonesia di hotel tersebut.
Kasus percobaan perkosaan itu membuat korban dan keluarganya serta pimpinan tur tidak diperkenankan pulang ke tanah air pada hari Rabu bersama 20 orang anggota rombongan.
Atas kejadian tersebut, KBRI Kuala Lumpur meminta pertanggungjawaban Hotel Citin Pudu, Kuala Lumpur dengan memindahkan keluarga dan pimpinan tur ke hotel lain yang dipesan KBRI KL dan membiayai kepulangan mereka dengan pesawat Garuda Indonesia yang tiketnya sudah dipesan pihak KBRI KL.
Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya KBRI KL, Suryana Sastradiredja saat dijumpai diruang kerjanya, Rabu menerangkan pada awalnya Munish Goindarasay, Manajer kelompok Citrus Hotels yang membawahi Hotel Citin Pudu menyanggupinya.
Namun, setelah keluarga korban pindah hotel dan tiket sudah dipesan, mendadak dirinya menyatakan bahwa pihak manajemen tidak bertanggung jawab.
"Saya sangat menyayangkan sikap tidak kooperatif hotel tersebut," katanya.