REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER-- Dua warga Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi korban atas insiden penembakan di Kabupaten Bireun, Aceh, pada malam Tahun Baru 2012. "Kami tidak menyangka Suparno menjadi korban penembakan di tempatnya bekerjanya di Aceh dan tidak ada firasat apapun," kata paman korban, Maksum di Jember, Senin.
Keduanya adalah Suparno (26) warga Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, dan Sunyoto warga Desa Gumuk Gong, Kecamatan Umbulsari. Mereka sebagai pekerja galian kabel fiber optik Telkomsel, anak perusahaan Telkom.
Insiden penembakan di Aceh terjadi menjelang pergantian malam Tahun Baru 2012 yakni sekitar pukul 21.00 WIB, Sabtu (31/12), yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Penembakan terjadi di mess pekerja galian kabel fiber optik Telkomsel di Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen. Pelaku penembakan menggunakan sepeda motor yang kemudian menembaki mess dengan menggunakan senjata api laras panjang otomatis diduga jenis AK-47.
Akibat insiden tersebut, sebanyak 10 orang menjadi korban, tiga di antaranya meninggal dunia yakni Sunyoto dan Suparno, keduanya warga Kabupaten Jember, serta satu korban lagi Daud asal Kabupaten Banyuwangi.
Maksum menuturkan keluarga merasa sangat kehilangan dengan sosok Suparno yang dikenal ramah dan baik hati karena korban pergi merantau dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih layak daripada di Jember.
"Sehari-hari Suparno bekerja sebagai buruh tani, sehingga ia memutuskan pergi merantau dan bekerja di Aceh bersama puluhan teman lainnya yang berasal di Jember, beberapa bulan lalu," paparnya. Suparno, kata dia, direkrut oleh PT Parti Jakarta sebagai perusahaan yang mengerjakan proyek galian kabel fiber optik Telkomsel, anak perusahaan Telkom.
"Saya berharap PT Parti Jakarta bertanggung jawab atas meninggalnya Suparno dan aparat kepolisian mengusut tuntas kasus itu, serta menangkap pelakunya," katanya. Suparno meninggalkan seorang istri yang bernama Evi Purwanti Ningsih dan seorang anak yang masih berusia empat tahun yakni Iqbal.
Berita Terkait Kaitkan Berita