Senin 02 Jan 2012 19:21 WIB

Kemenag Anugerahi BJ Habibie Penghargaan

BJ Habibie
Foto: Republika/Yogi Ardhi
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Presiden Prof Dr Ing Bacharuddin Jusuf Habibie akan dianugerahi penghargaan oleh Kementerian Agama RI. Penghargaan itu diberikan terkait Hari Amal Bakti (HAB) ke-66 kementerian tersebut yang jatuh pada 3 Januari 2012 di Jakarta.

Selain itu, penghargaan juga  akan diberikan kepada mantan Menteri Agama Prof Dr KH. Tolhah Hasan, Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP,  serta Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu. Para tokoh itu  dinilai memiliki kepedulian dan memberi perhatian tinggi terhadap kemajuan madrasah, pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Rencananya, penghargaan tersebut akan disampaikan langsung Menteri Agama Suryadharma Ali pada malam tasyakuran di Jakarta, Selasa (3/1) malam.

Ketua HAB ke-66 Kementerian Agama, Affandi Muchtar, mengatakan,  penghargaan serupa juga akan diberikan kepada 13 pemerintah daerah kabupaten-kota, siswa, santri, mahasiswa, guru dan pustakawan, lembaga pendidikan berprestasi untuk tingkat nasional dan internasional. Penghargaan kepada pemda kabupaten dan kota tersebut, menurut Affandi, diserahkan pada Senin (2/1) malam di Jakarta bersamaan dengan malam apresiasi pendidikan Islam.

HAB Kementerian Agama tahun ini mengusung tema "Memperteguh Komitmen untuk Membangun Kementerian Agama yang Bebas dari Korupsi, dan moto Ikhlas, Integritas dan Bersih."  Tema itu diharapkan tidak sekadar retorika, tetapi dapat diwujudkan dalam keseharian.

Rangkaian HAB akan diisi dengan pelbagai kegiatan olahraga. Termasuk seminar dan diskusi keagamaan dan kerukunan. Dan bersamaan dengan kegiatan itu pula pihak kementerian telah menyiapkan beasiswa pendidikan dan pelayanan kesehatan tak berbayar. Sementara untuk bakti sosial, panitia hingga kini belum dapat menetapkan lokasinya. Namun pihaknya akan memberi perhatian terhadap lembaga pendidikan yang rusak, seperti madrasah atau pondok pesantren yang terbakar. "Termasuk yang ada di Madura akibat konflik antarkelompok Syiah dan Sunni," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement