REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Komite Eksekutif PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku belum pernah menerima surat resmi dari PSSI terkait rekomendasi pemecatan yang diputuskan Komite Etik pada Desember 2011.
"Perlu saya tegaskan bahwa saya dan tiga anggota Exco (Komite Eksekutif) tidak pernah menganggap ada keputusan pemecatan itu," kata La Nyalla kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Ia menilai Komite Etik PSSI tidak berwenang memecat anggota Exco karena tidak diatur dalam statuta PSSI.
Empat anggota Exco PSSI yang dicopot dari jabatannya sesuai keputusan Komite Etik PSSI pada 26 Desember 2011 adalah La Nyalla Mattalitti, Erwin Dwi Budiawan, Roberto Rouw dan Tony Apriliani.
"Kalau sampai surat itu keluar, justru semakin jelas pelanggaran statuta yang dilakukan. Apalagi, anggota Exco dipilih oleh pemilik suara lewat kongres," tambah La Nyalla.
Ketua Pengprov PSSI Jawa Timur itu mengaku hanya menerima salinan materi hasil keputusan Komite Etik PSSI, sementara surat keputusan pemecatan dari Ketua Umum PSSI Djohar Arifin tidak pernah ada.
"Yang pasti, saya bersama tiga anggota Exco lainnya tidak akan pernah menganggap keputusan Komite Etik dan sudah melaporkan masalah ini kepada AFC dan PSSI," katanya.
La Nyalla menambahkan, setelah Rapat Akbar Sepak Bola Nasional yang diikuti pembentukan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) dan keluarnya mosi tidak percaya dari 452 anggota, kepengurusan PSSI sudah tidak memiliki legitimasi