REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Deputi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) mendesak pemerintah Turki untuk mrekonstruksi masjid yang dihancurkan saat rezim awal terbentuknya Republik Turki Modern. Menurut dia, ada ratusan Masjid yang dihancurkan atau dialih fungsikan selama rezim tersebut berkuasa pada rentang tahun 1923-1950.
"Selama rezim itu berkuasa, berapa banyak Masjid yang dialihfungsikan. Sikap itu tidak mencerminkan penghormatan terhadap agama," kata Deputi AK Party, Corum Uslu Salim, seperti dikutip todayszaman.Com, Selasa (3/1).
Corum mengungkap di sejumlah provinsi, seperto Corum dan Iskilip, sebanyak 43 Masjid hilang. "Ini mendesak untuk diungkap guna menunjukan kepekaan pemerintah terhadap aset bersejarah di negeri ini," kata dia.
Ia juga mengatakan pemerintah Turki juga harus mengambil sikap untuk membuka kembali kasus-kasus yang belum terselesaikan dalam upaya memperkuat rekonsiliasi dan perdamaian antara masyarakat Turki sekarang dan masa lalu.
"Kita tahu, puluhan anggota komunitas Alevi yang kehilangan nyawa dalam perselisihan sekterian di Maras dan Corum pada akhir tahun 1970," ungkapnya.
Dia juga menunjukkan bahwa banyak orang seperti Skilpli Atif Hoca dan Said Nursi - keduanya dikenal tokoh agama, menderita di bawah kebijakan brutal rezim partai tunggal. Skilpli Atif Hoca dieksekusi karena mengambil sikap terhadap UU Hat tahun 1925. UU itu melarang kopiah dan membuat masyarakat Turki diwajibkan untuk memakai topi.