REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Selama tahun 2011, industri kelapa sawit mengalami kenaikan produksi, harga dan ekspor dibandingkan tahun 2010. Setahun terakhir, Crude Palm Oil (CPO) mengalami kenaikan produksi sebesar 7,3 persen, kenaikan ekpor sebesar 5,7 persen dan kenaikan harga sebesar 24 persen.
Walaupun perhitungan belum final, diperkirakan produksi CPO pada 2011 mencapai 23,5 juta ton. Dari jumlah sebanyak itu, sekitar 16,5 juta ton diekspor.
Harga CPO mencapai 1125 USD per ton (cif Rotterdam). Sekjen Gabungan Pengusaha kelapa Sawit Indonesia (GAKPI), Joko Supianto memamparkan iklim yang cukup kondusif di tahun 2011 menyebabkan produksi CPO meningkat. Selain itu, permintaan CPO oleh negara importir juga masih tinggi.
Di tahun 2012, GAKPI memperkirakan produksi dan permintaan kelapa sawit masih akan meningkat. Diperkirakan, total area kelapa sawit akan mencapai 8,2 juta hektar (ha). Perluasan lahan kelapa sawit akan dikonsentrasikan di Kalimantan.
Angka produksi diperkirakan mencapai 25 juta ton serta ekpor sebanyak 17,5 hingga 18 juta ton. Harga sawit, meskipun cenderung fluktuatif, namun akan cenderung naik.
Diperkirakan ada di kisaran 1000-1200 USD per ton. Namun, nasib cerah industri kelapa sawit masih erat kaitannya dengan cuaca pada 2012. Jika terlalu sering hujan atau musim kemarau, kemungkinan produksinya tak akan sesuai target.