REPUBLIKA.CO.ID, Nama saya Greg Sowden. Saya memeluk agama Islam pada tanggal 15 Desember 2001. Sebelumnya saya adalah penganut Katolik Roma. Setelah memeluk Islam di usia 16 tahun saya memilih nama Ali Mahdi.Saya lahir pada tahun 1985. Saya belajar di Universitas Wilfrid Laurier di Waterloo, Ontario, Canada bidang sejarah. Kampung halaman saya ialah Port Dover, Ontario, Canada dan besar di peternakan ayam dan sapi yang berjumlah sekitar 400 ekar.
Saya menganggap diri seorang Kristen Katolik yang patuh. Setiap Ahad, saya ke gereja dan tidak pernah mempertanyakan kepercayaan saya. Setiap kali saya mendengar seseorang berkata tidak baik tentang agama Katolik, saya akan berusaha keras untuk membuktikan mereka salah. Walaupun kini saya sadar betapa waktu itu pengetahuan sangat minim.
Ibu amat bimbang dengan diri saya. Ia merasakan saya telah menyimpang. Saya melihatnya ia merasa kehilangan saya. Karena saya tidak lagi pergi ke gereja bersama anggota keluarga yang lain. Ia terus mengulangi betapa saya dulu gembira dengan agama saya. Jadi kini ia heran mengapa saya harus menukar agama.
Saya tidak bermaksud untuk menukar agama. Ketika membuat penelitian saya membaca tentang Islam karena murni minat pada Islam. Sejak usia muda memang saya minat untuk belajar tentang agama dan budaya bangsa lain. Kakek saya dari ayah mempunyai koleksi majalah National Geographic. Koleksi dari tahun 1930-an. Saya banyak menemukan isu-isu tentang Islam di sana. Hal itu benar-benar sangat menarik perhatian saya. Tinggal di sebuah kota kecil membuat saya tidak mengenal orang yang memiliki latar belakang non Kristen. Akhirnya saya penasaran ingin tahu dunia luar.
Pada tahun 2000, saya mulai mencari orang dari berbagai negara untuk berkomunikasi secara online. Hal itu saya lakukan untuk belajar lebih banyak mengenai orang lain. Di situs Penpal saya bertemu dengan Yahya, seorang anak muda dari Kuwait. Saya mulai bertanya padanya tentang banyak hal berkaitan agamanya. Karena saya memang tidak tahu berkaitan Islam. Tidak terlintas juga dalam pikiran saya untuk memeluk agama Islam karena saya memang merasa puas dengan agama saya. Saat saya mula mengambil kursus berjudul "Agama Dunia" di sekolah tinggi, minat saya bertambah besar.
Dalam buku teks saya disebutkan kedudukan Nabi Isa al-Masih dalam Islam lewat perspektif Quran. Saya tahu bahwa Nabi Isa as adalah seorang nabi dalam Islam, tetapi saya tidak tahu betapa pentingnya dia. Saya juga tidak tahu bahwa ibunya adalah Maryam yang dianggap sebagai salah seorang dari empat wanita agung dalam Islam!
Selepas sekolah, saya pulang ke rumah mencari peran Nabi Isa dalam Islam di internet. Peran Nabi Isa as membuka pikiran saya berkaitan dengan perkara yang tidak pernah terlintas di benak saya tentang Kristen dan Nabi Isa secara menyeluruh.
Semakin saya mendalami tentang Nabi Isa dan keyakinan Islam semakin saya ingin memeluk agama Islam. Informasi yang saya dapati memberi keyakinan kepada saya bahwa agama Islam adalah agama yang benar. Argumentasinya masuk akal dan malah ada bukti Muhammad dan Islam dalam Injil!
Semakin saya belajar dan menjadi tertarik dengan Islam. Saya mengirim e-mail dengan rekan Kuwait saya dan memberitahu apa yang saya dapatkan. "Mungkin saya harus memeluk agama Islam setelah mempelajari lebih jauh mengenai Islam," tulis saya kepadanya.
Saya tidak berencana untuk memeluk Islam cepat karena itu merupakan satu hal yang sulit untuk saya lakukan tanpa wujud komunitas Islam di tempat saya tinggal. Saya pikir hal itu akan kulakukan selepas memasuki Universitas. Karena saya tidak bisa ke masjid. Saya memberitahu teman Kuwait saya, dan ia kata saya bisa saja mengucapkan kalimah syahadah kepadanya.
Pada tanggal 15 desember 2001 bertepatan 29 Ramadhan 1422, saya mengucapkan kalimah syahadah lewat MSN Messenger. Dengan menyebut kalimah indah tersebut saya menjadi seorang muslim!! Alhamdulillah! Segala puji bagi Allah!!!