REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca kota Istanbul, Turki yang cerah, Sabtu (7/1), menjadi pertanda baik bagi Nahdlatul Ulama (NU) dan Salam World. Keduanya memadu kerja sama yang saling menguntungkan bagi pengembangan budaya dan ekonomi Islam.
Nota kesepahaman (MoU) diteken langsung Chairman Salam World, Ustaz Abdul Vakhid Niyazov dan Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siradj di kantor pusat Salam World yang terletak di pinggir selat Bosporus.
''Setelah diawali dengan salat Dzuhur berjamaah dan perbincangan tentang seluk beluk Salam World, keduanya membubuhkan tanda tangan di depan para wartawan internasional maupun lokal,'' ungkap Muhamad, seorang pejabat Salam World melalui surat elektronik dari Turki kepada //Republika// Ahad (8/1).
Menurut Muhammad, Ustaz Abdul Vakhid Niyazov asal Rusia yang belum lama ini berkunjung ke Indonesia dan bersilaturahim dengan sejumlah tokoh Indonesia mengungkapkan kegembiraannya atas penandatanganan MoU dengan PBNU 7 Januari lalu.
''Semua ini memberikan bobot yang makin mantap bagi Salam World yang rencananya diluncurkan medio tahun ini. Langkah kami makin tegak dengan bergabungnya NU dalam kerja sama yang saling menguntungkan," ungkap Niyazov seperti dikutip Muhammad dalam rilisnya.
Sementara itu, Ketua umum PBNU Prof Dr KH Said Agil Siradj yang baru tiba di Istanbul Sabtu dini hari itu mengungkapkan antara Salam World dan Nahdlatul Ulama dapat berjalan seiringan karena memiliki tujuan dan basis yang sama. Keduanya bisa bergandeng tangan membangun peradaban dan menjadi jembatan umat Islam dalam kancah internasional. Meskipun dalam medan yang berbeda, namun keduanya dapat saling mengisi dan melengkapi.
"Nahdlatul Ulama (NU) dapat menyebarkan ide-ide besarnya ke seluruh dunia melalui situs Salam World, sedangkan Salam World bisa mengajak warga NU yang jumlahnya jutaan menjadi penggunanya. Sikap toleransi, hidup rukun dan berkeadilan menjadi landasan kita," ungkap Kiai Aqil
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Aqil menyatakan, setelah melalui pendalaman substansi konsep MoU dan juga melakukan modifikasi sesuai kebutuhan, maka Ketua PBNU tersebut menyatakan kesediaannya menjadi anggota Executive Board Salam World yang berpusat di Turki. Salah satu tugasnya adalah memberikan masukan bagi arah kebijakan perusahaan.
Sekretaris Jenderal PBNU, H Marsudi Syuhud menambahkan, MoU diniati dengan ketulusan dan saling percaya. Diharapkan dari sini akan berkembang kerja sama lain seperti di bidang ekonomi dan keagamaan.
Lebih lanjut Muhammad menjelaskan, Salam World merupakan situs jejaring sosial berbasis Islam dan berkonten halal pertama di dunia. Diharapkan, situs ini nantinya akan menjadi salah satu alternatif bagi para pengguna internet yang kadang merasa tidak aman dengan konten yang terlalu bebas.
Di antara yang sudah bergabung dalam Salam World adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin dan mantan PM Malaysia, Mahathir Mohamad.