REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wabah Chikungunya yang merebak di Depok sejak November 2011 sejauh ini sudah menyerang 116 warga. Dalam rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diterima Republika, Senin (9/1) wabah tersebut terjadi di tiga kelurahan.
Sejak November 2011 sampai pekan pertama 2012, penderita sebagian besar atau 56,5 persen merupakan perempuan. Sebanyak 42 kasus diderita kelompok umur 31-40?tahun, kelompok umur?10-20 tahun (37 kasus) dan 21-30 tahun (37 kasus).
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kondisi lingkungan rumah, baik di luar maupun di dalam rumah berpotensi menjadi tempat penularan Chikungunya. "Angka bebas jentik (ABJ) di rumah hanya sekitar 50 persen," ujarnya. Berdasarkan tim DitJen P2PL Kemenkes yang turun ke lapangan bersama Dinas Kesehatan Kota Depok pada Sabtu (7/1), telah dilakukan upaya penanggulangan. Upaya tersebut antara lain membuka posko pengobatan 24 jam di lokasi terdekat dengan lokasi wabah kejadian luar biasa (KLB). Di posko tersebut, petugas Puskesmas memberikan pengobatan simtomatis kepada masyarakat yang datang.
Para petugas juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah gigitan nyamuk penular Chikungunya dengan tindakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus. Masyarakat diimbau segera berobat ke posko apabila menderita gejala demam, nyeri persendian dan sakit kepala. Setiap Jumat diadakan gerakan PSN massal.
Menurut Tjandra, upaya pengendalian Chikungunya pada dasarnya sama dengan pengendalian DBD. Penderita diberi obat penurun panas dan obat nyeri sendi, penyemprotan wilayah untuk membunuh nyamuk yang terinfeksi, membersihkan lingkungan dari jentik dan genangan air melalui PSN secara teratur dan lebih sering setelah hujan turun.
Masyarakat perlu mewaspadai gejala-gejala Chikungunya seperti demam mendadak, nyeri sendi di kaki, lutut, pinggul, pinggang sampai terasa seperti lumpuh hingga tidak dapat berjalan dan sakit bila bergerak. Nyeri sendi juga terasa di tangan, jari, lengan dan bahu. Selain itu, timbul bintik-bintik kemerahan hampir mirip demam berdarah. Sakit sendi akan dirasakan selama sepekan dengan lama masa inkubasi tujuh sampai 10 hari.