REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur PT Wahana Esa Sembada, Arie Malangjudo, Senin (9/1) di Gedung KPK mengakui bahwa memang dirinya bertugas sebagai 'kurir' amplop yang berisi cek pelawat kepada anggota DPR 1999-2004. Ia menyatakan menjalankan tugas itu sebagai perintah atasannya, Nunun Nurbaeti.
Namun saat ditanya apakah uang tersebut adalah milik Nunun, ia mengaku pesimis akan itu. Pasalnya, PT Wahana Esa Sembada yang merupakan perusahaan tempatnya bekerja sedang kekurangan dana. "Perusahaan kami sedang membangun pabrik kelapa sawit di Riau. Saat itu juga kami banyak meminjam uang," ungkap Arie.
Pemberian amplop itu diduga untuk meloloskan Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004. Saat bersaksi di persidangan, Arie mengaku tidak tahu apakah cek perjalanan yang diberikannya ke anggota DPR di Restoran Bebek Bali, Senayan, beberapa waktu lalu itu berkaitan dengan pemilihan Miranda atau tidak.
Ia mengaku hanya disuruh menyerahkan bungkusan berisi amplop coklat. Di dalam amplop tersebut, terdapat amplop-amplop lain berwarna merah, kuning, hijau, dan putih, yang masing-masing diserahkan ke Fraksi PDI-Perjuangan, Golkar, PPP, dan TNI/Polri.