REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Warga Suriah menolak untuk menghentikan unjuk rasa dan kerusuhan. Mereka terus melakukan aksinya, Ahad(9/1) agar Presiden Bashar Al-assad turun.
"Rakyat ingin presiden mati. Dan segera turun, turun Bashar," kata para pengunjuk rasa. Sekitar 50 pengunjuk
rasa berkumpul di luar hotel Suriah, di Kairo sambil tetap menyerukan untuk menumbangkan rezim Bashar Al-assad.
Mereka terus menyerukan keinginan mereka, Saat Liga Arab melakukan pertemuan di Kairo. Mereka mengatakan, tidak ada harapan bagi dari pertemuan Liga Arab ini. "Orang-orang Suriah tidak mengharapkan apapun dari pertemuan ini," ujar Aktivis Oposisi, Mohamed el-Hamsy Ma'mun.
Para pengunjuk rasa tetap melancarkan aksinya. Beberapa dari mereka bahkan menunjukkan karikatur Assad dan menyamakannya dengan Vampir dan Drakula, yang menghisap darah orang-orang Suriah.
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani mengatakan, Liga Arab berupaya memantau dan memonitor kerusuhan di Suriah, "Itu hanya membuang-buang waktu," katanya.
Kerusuhan di Suriah tetap terjadi. PBB telah melaporkan, 5000 orang pengunjuk rasa telah tewas dalam aksi unjuk rasa protes Assad. Selain, pengunjuk rasa, kerusuhan juga menyebabkan 2000 orang tentara dan polisi tewas.