REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Kediri, Jawa Timur, juga mampu merakit mini truk. Namun, pihak sekolah belum berniat untuk memasarkan mini truk hasil rakitan anak didiknya. "Kami masih jadikan ini sebagai pembelajaran. Anak-anak bisa belajar teknik merakit mobil, membongkar. Mereka perlu berlatih," kata Kepala SMKN I Kediri Ramtadi, Senin (9/1).
Ia mengatakan, kegiatan pembelajaran merakit kendaraan itu diberikan pada jurusan otomotif. Mereka bisa berlatih dan mengasah keterampilannya. Selain itu, mereka juga bisa mengasah minatnya, terutama di bagian kewirausahaan. Truk mini buah karya para siswa SMKN I Kediri itu diberi nama ''Mini Truk Esemka''.
Program perakitan mini truk itu menggunakan dana dari Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional dan dilakukan mulai 2011. Besar anggaran yang dipersiapkan untuk program ini mencapai sekitar Rp500 juta.
Bagian Lini Produksi Otomotif SMKN I Kediri Pamuji mengatakan untuk proses pembuatan mini truk ini memerlukan waktu sekitar dua pekan untuk menyelesaikan satu unit mobil, mulai dari menyiapkan komponen, merakit, hingga mengevaluasi kendaraan, termasuk layak pakainya. Untuk awalnya, ia mengatakan anak-anak ini diberi pengetahuan terlebih dahulu tentang berbagai macam komponen yang dipelajari di kelas 10 atau kelas satu. Untuk praktiknya dilakukan mulai kelas 11 dan kelas 12.
Walaupun yang melakukan anak-anak, ia mengatakan tetap didampingi para guru. Mereka mengarahkan kegiatan para siswa ini, agar merakit dengan benar.