REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mobil "Rosa" karya siswa SMK Negeri 6 Malang, Jawa Timur belum dipasarkan, seperti halnya mobil Kiat Esemka produksi siswa SMK di Solo. Wakil Kepala SMK Negeri 6 Malang Bidang Kurikulum, Gunawan Dwiyono, mengatakan, untuk produksi dan pemasaran secara massal dibutuhkan tahapan uji kelayakan.
Ia mengatakan, mobil yang memiliki tipe SUV dengan biaya rakit mencapai Rp 125 juta itu, dikerjakan sendiri secara manual oleh murid SMK Negeri 6 dalam waktu sebulan. "Itu untuk pembuatan komponen lain, yakni mulai dari badan mobil dan aksesoris. Namun jika perakitan mesin hanya dibutuhkan waktu dua pekan saja," katanya.
Setelah menyaksikan mobil "Rosa", Wakil Walikota Malang Bambang Priyo Utomo mengaku bangga dengan mobil produk pelajar SMK tersebut. Ia optimistis, jika mobil karya pelajar SMK di Malang tidak kalah degan mobil yang dibuat oleh pelajar SMK di Solo.
"Setelah saya coba mesinnya cukup bagus dan ketika dikendarai juga halus," katanya. Sedangkan untuk kemampuan mobil Rosa, Bambang mengaku sangat irit, terbukti untuk 1 liter bahan bakar bisa digunakan menempuh perjalanan 15 Km.
Bambang memberikan dukungan penuh untuk memajukan dan memaksimalkan kemampuan pelajar SMK di Kota Malang, termasuk untuk mendukung mobil karya murid SMK di Indonesia menjadi mobil nasional."Perlu banyak tahap yang harus dijalankan, termasuk kebijakan dari pemerintah pusat, agar mobil yang dirakit oleh murid-murid SMK di Indonesia bisa menjadi mobnas," katanya.