REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyelundupan dan jual-beli manusia (human trafficking) menjadi topik utama yang dibahas oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Kevin Rudd, dan Menlu Indonesia, Marty Natalegawa.
“Sebenarnya hal ini sudah dibahas November lalu di Bali, antara Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Australia. Tadi membahas lebih lanjut mengenai upaya tambahan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini,” ujar Marty, dalam konferensi pers kunjungan Menlu Australia ke Indonesia, Senin (9/1).
Marty mengatakan, sudah ada kerjasama yang lebih baik dengan Australia. Penanganan Warga Negara Indonesia (WNI) bukan dewasa yang ditangkap oleh Australia karena terlibat dalam penyelundupan juga jauh lebih baik. Mereka ditangani dengan lebih sistematis, tertata, dan terencana.
Australia memastikan mereka semua adalah remaja dan segera dilepaskan. Indonesia pun meminta agar mereka diberikan perlindungan. “Ke depan, kita harus bekerja keras untuk mencegah jangan sampai kasus ini terulang,” ujar Marty.
Menurut dia, anak-anak yang terlibat dalam penyelundupan sebenarnya ditipu. Mereka tidak mengetahui akan diselundupkan ke negara lain. Ia pun mengatakan, harus ada langkah sosialisasi agar masalah ini tidak terjadi kembali.
Rudd menambahkan, hingga kini telah 19 anak yang dikembalikan ke Indonesia. Tiga di antaranya diproses di pengadilan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan adanya investigasi yang lebih jelas arus penyelundupan dari negara asal hingga tiba di Australia. Dengan mengetahui arus tersebut, negara asal dapat diajak bekerjasama untuk mencegah penyelundupan.
Dalam pertemuan itu, dibahas juga perlunya Indonesia dan Australia sebagai penggagas konsep rapid respon mengenai bencana alam. “Caranya yakni dengan membentuk framework,” ujar Marty.
Negara yang tergabung dalam framework tersebut dapat memberi pengaturan yang dapat memberikan bantuan secara langsung. Sehingga para korban bencana dapat langsung tertolong.
Pada konferensi pers tersebut, Kevin Rudd juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada Indonesia. “Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan pada warga yang terkena bencana di Queensland,” ujarnya.