REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Seluruh karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan difabrikasi atau diproduksi secara massal pada tahun 2013, kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh. "Target utama kami adalah membawa karya anak-anak bangsa ini untuk diproduksi secara massal agar bisa masuk ke pasar domestik. Sayang jika karya kreatif mereka hanya sampai pada ide belaka," katanya di Jakarta, Senin (9/1).
Dikatakannya, tahun ini Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan menyelesaikan tahapan kelayakan teknis, sehingga tahun berikutnya bisa menyiapkan karya mereka ke tahapan terakhir, yaitu fabrikasi. Ia menjelaskan, ada tiga pilihan yang akan digunakan oleh Kemendiknas untuk mencapai tujuan itu. Pilihannya adalah bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menyerahkan pada investor swasta, atau kolaborasi antara pemodal privat dan BUMN.
"Saya optimistis karya anak-anak ini akan mampu menembus pasar domestik yang sangat besar ini, Indonesia itu penduduknya 220 juta jiwa, itu jumlah yang sangat besar," kata dia. Pihaknya mengingatkan, potensi anak-anak SMK ini akan terhambat jika ada intervensi atau campur tangan politik yang negatif, seperti terjadi pada kasus pesawat produksi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN, sekarang PT Dirgantara Indonesia).
IPTN, yang memproduksi dan meluncurkan pesawat desain dalam negeri N-250 Gatotkaca pada tahun 1995, dituduh sebagai BUMN yang hanya menghabiskan anggaran negara, karena tidak mampu memasarkan produknya. "Kasihan jika potensi anak-anak kita terhambat hanya karena intervensi politik negatif," kata Nuh.