REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Para anggota militer Korea Utara yang kuat menyelenggarakan satu pertemuan untuk menyatakan janji kesetiaan kepada pemimpin baru negara itu Kim Jong-Un, bersumpah akan menjadi "senapan-senapan dan bom-bom" untuk melindungi dia, kata kantor resmi media, Selasa (10/1).
Para anggota militer berjanji akan "menjadi senapan-senapan dan bom-bom" dalam menjalankan tugas pengawal garis pertama Kim Jong-Un dan korps berani mati garis pertama Kim Jong-Un", kata kantor berita KCNA.
Rezim itu segera mengumumkan Kim Jung-Un, yang berusia 20-tahunan, sebagai pemimpin barunya setelah ayahnya yang juga pemimpin tertinggi negara itu Kim Jong-Il meninggal pada 17 Desember.
Rezim itu secara resmi mengangkat Kim Jong-Un, yang memperoleh pangkat jenderal tetapi tidak memiliki pengalaman militer aktif, sebagai panglima tertinggi militer yang memiliki 1,2 juta personil.
Pada Ahad media pemerintah mengajukan Kim Jong-Un naik satu tank dan memberikan perintah kepada satuan-satuan artiteri, angkatan laut dan angkatan udara, agaknya dalam satu usaha lain untuk memperkuat kepercayaan angkatan bersenjata terbesar keempat di dunia kepada dia.
KCNA mengatakan panglima angkatan bersenjata Ri Yong-Ho membacakan janji kesetiaan kepada Kim Jong-Un dalam pertemuan angkatan darat, laut dan udara di Pyongyang, Senin.
Pesan itu berjanji untuk "menghancurkan musuh-musuh jika mereka memasuki wilayah udara, darat dan laut sekalipun 0.001mm", kata KCNA. Pertemuan itu menghormati "keinginan teguh untuk tetap melaksanakan Songun" pemimpin baru itu, mengacu pada kebijakan yang mengutamakan militer bagi prioritas kesejahteraan ketimbang warga sipil di negara yang dilanda kekurangan pangan itu.