Rabu 11 Jan 2012 15:12 WIB

Presiden Pakistan Ajukan Pengunduran Diri

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Presiden Pakistan Asif Ali Zardari menawarkan pengunduran diri, Selasa (10/1) malam. Pengajuannya itu dilakukan beberapa jam setelah Mahkamah Agung setempat memperingatkan diskualifikasi perdana menteri, karena gagal bertindak atas perintah pengadilan membuka kembali kasus korupsi presiden.

Menurut juru bicara kepresidenan, Farhatullah Babar, Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Syed Yusuf Raza Gilani memimpin pertemuan darurat ketua-ketua partai sekutu di parlemen di kepresidenan untuk membahas situasi. Berdasar laporan IRNA-0ANA yang dilansir Antara, Rabu (11/1), disebutkan bahwa para ketua partai sekutu parlemen mengusulkan agar sidang Majelis Nasional segera digelar untuk membahas isu-isu politik terbaru.

Saluran TV swasta melaporkan bahwa Presiden Zardari menawarkan pengunduran selama pertemuan itu, tapi mengatakan bahwa partai sekutu dan parlemen serta majelis provinsi telah memilihnya sebagai presiden. Media lokal mengutip presiden mengatakan bahwa dia tidak takut ancaman apapun karena dia telah memberikan banyak pengorbanan.

Babar mengatakan bahwa dalam usulan itu diputuskan bahwa sidang Majelis Nasional akan digelar pada Kamis 12 Januari. Sebelum sidang Majelis Nasional, pertemuan bersama antar pihak-pihak di parlemen juga akan diadakan di gedung parlemen untuk menyusun strategi yang akan disepakati. Presiden khusus datang dari Karachi untuk menghadiri pertemuan partai-partai sekutu di parlemen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement