REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ditunjuk menjadi koordinator sistem kualitas konverter BBM ke gas, Kamis (12/1). Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengumpulkan jajaran petinggi industri strategis yang punya potensi terlibat proyek konverter, di basis perusahaan penerbangan ini.
“Konsep keseluruhan yang membuat PT DI, sekaligus sebagai komandonya,” kata Dahlan, soal rencana kerja BUMN strategis untuk program konverter ini, di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/1). Meski PT DI sebagai pimpinan komando, kata dia, tapi penggarapan konverter akan dipecah ke berbagai BUMN strategis sesuai kapasitas dan kompetensinya.
Misalnya, sebut Dahlan, untuk pembuatan komponen RFID diserahkan kepada PT Inti. RFID adalah komponen radio frequency identification (RFID) yang bekerja secara real time. Kasus ledakan tabung gas 3 kilogram maupun bus berbahan bakar gas, bisa diantisipasi dengan alat ini.
Saat memantau sampel mobil yang sudah dipasangi konverter, Dahlan menunjukkan kepada wartawan posisi masing-masing komponen dalam sistem konverter tersebut. Termasuk posisi RFID dan komputer pendukungnya. “Dengan alat ini, terpantau bila ada persoalan dengan bahan bakar,” ujar dia. Alat ini pun memastikan bahan bakar beralih otomatis ke BBM, bila ada masalah atau tangki gas kosong.
Dahlan mengatakan RFID juga punya fungsi tambahan sebagai pemantau keberhasilan konversi gas. “Kalau sudah dikatakan ada sejuta kendaraan beralih ke gas tapi ternyata konsumsi BBM tak berkurang, bisa dilacak,” tegas dia.