Sabtu 14 Jan 2012 19:40 WIB

Bila RUU Kamnas Diberlakukan, 69 UU Harus Direvisi

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasional (Kamnas) merupakan aturan yang tidak jelas. Itu lantaran kalau aturan tersebut diberlakukan membuat tumpang tindih dengan UU lainnya.

Dampak diberlakukannya RUU Kamnas nanti membuat instansi permanen menjadi bingung. Nanti kalau RUU Kamnas keluar, sekitar 69 UU yang harus direvisi. Buang-buang energi," kata Irjen (Purn) Sisno Adiwinoto di Jakarta, Sabtu (14/1).

Sisno mengkritik, RUU Kamnas belakangan lahir, tapi oleh pemerintah dipaksakan untuk menjadi induk atau payung hukum UU terkait lainnya. Dampaknya, UU yang sudah berlaku, tapi bertentangan dan tidak sama dengan RUU Kamnas harus diubah.

Dia mempertanyakan definisi Kamnas dalam artian sebenarnya. Sebab sepengetahuannya, bukan keamanan nasional, melainkan keamanan negara. Karena teorinya, lanjut Sisno, negara itu ada masyarakat, tanah air, teritorial, pemerintahan, dan ada kedaulatan negara. Adapun keberadaan polisi negara mewakili berbagai unsur tersebut.

Dipaparkannya, kalau mengacu pada penggunaan kata nasional berarti harus ada internasional. Mengapa ada institusi namanya nasional? Sisno menjelaskan karena ada tantangan dari internasional. Kalau namanya negara, itu karena tantangan dari dalam negeri. "Sekarang dengan adanya nasional di mana nasionalnya itu," sergahnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement