Selasa 17 Jan 2012 07:42 WIB

Mossad dan CIA Terlibat Teror Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran

Mobil Peogeot 405 yang ditumpangi ilmuwan Iran, Mostafa Ahmadi Roshan, yang tewas dalam serangan bom
Mobil Peogeot 405 yang ditumpangi ilmuwan Iran, Mostafa Ahmadi Roshan, yang tewas dalam serangan bom

REPUBLIKA.CO.ID, Berbagai media Barat membenarkan peran Dinas Rahasia Israel (Mossad) dan AS (CIA) terkait teror ilmuwan Iran. Menurut mereka hal ini mengindikasikan perang terselubung anti-Iran.

Koran Basler Zeitung, cetakan Swiss mengutip mantan pejabat keamanan Israel menulis, operasi rahasia ini bagian dari strategi Tel Aviv karena rezim ini takut berhadapan langsung dengan Iran.

Koran ini juga mengutip keterangan Patrick Clawson, pengamat soal Iran menulis, dapat dipastikan bahwa Israel dengan bantuan AS sejak lama memprogam untuk membunuh teknisi dan ilmuwan nuklir Iran dengan tujuan merusak program nuklir negara ini.

Basler Zeitung juga mengisyaratkan teror terhadap tiga ilmuwan nuklir Iran dalam dua tahun lalu. Pengamat militer meyakini bahwa teror terhadap ilmuwan nuklir Iran serta upaya memasukkan virus komputer stuxnet ke jaringan komputer nuklir Iran menunjukkan operasi ini digalang oleh sebuah lembaga ahli.

Kamis lalu Koran Tagesanzeiger, cetakan Swiss mengutip pernyataan Theodore Karasik, pengamat Timur Tengah menulis, Barat memilih perang terselubung melawan Iran ketimbang perang terang-terangan. Strategi ini dimaksudkan untuk merusak kemajuan Iran di bidang nuklir.

Koran ini mengutip pengamat militer di the Institute for Near East & Gulf Military Analysis (INEGMA) yang bermarkas di Dubai menambahkan, penggunaan bom magnet dengan jelas menunjukkan operasi rahasia. Sementara itu, Tehran masih tetap maju di bidang teknologi nuklir, ungkap Koran Tagesanzeiger.

Selain media Barat yang menguatkan peran Mossad dan CIA dalam aksi teror terhadap ilmuwan nuklir Iran, mayoritas petinggi militer baik mantan maupun yang masih aktif membenarkan peran dua dinas rahasia ini dalam berbagai aksi teror.

sumber : IRIB
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement