REPUBLIKA.CO.ID, Koran Sunday Times, cetakan London menulis, agen-agen Dinas Rahasia Israel (Mossad) bertanggung jawab atas teror terbaru di Tehran yang mengakibatkan tewasnya seorang ilmuwan nuklir Iran.
Menurut koran ini teror terhadap Mostafa Ahmadi-Roshan mirip dengan film holywood yang mengangkat tema spy dan aksinya di mana sebelum misi dijalankan dilakukan berbagai riset dan pengumpulan data selama berbulan-bulan.
Mengutip salah satu sumber Israel yang tidak bersedia disebutkan identitasnya, Koran Sunday Times mengklaim, aksi teror ini merupakan langkah awal dan bukannya pilihan atas opsi serangan militer terhadap Iran. Tujuan dari aksi teror ini untuk menyulitkan Iran untuk membangun kembali reaktor nuklirnya jika diserang nanti.
Sumber ini menambahkan, kelompok kecil yang tergabung dalam tim mata-mata Mossad dengan teliti mengawasi dan menentukan tempat yang tepat untuk meneror Roshan.
Sumber Israel ini menyatakan, tidak ada cela dan cacad dalam operasi ini. Jika terjadi kegagalan yang dikorbankan hanya nyawa pelaku teror serta peristiwa ini akan menjadi skandal internasional.
Sunday Times menambahkan, Ahmadi-Roshan selalu diawasi sejak akan berangkat ke tempat kerja. Di saat pengawal Ahmadi-Roshan membawanya ke situs pengayaan uranium Natanz, pengendara motor yang mengenakan penutup kepala mendekati mobil mereka di saat terjadi kemacetan dan dengan cepat menempelkan bom yang dirancang untuk membunuh seluruh penumpang.
Sementara itu, Amerika Serikat menolak keras keterlibatannya atas aksi teror ini. Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta menegaskan, kami tidak terlibat dalam aksi teror terbaru di Iran. Departemen Luar Negeri Inggris pun mengingkari keterlibatan London dalam kasus ini.
Amerika dan Israel serta kroninya senantisa menuding Iran berusaha memproduksi senjata nuklir dan selalu mengancam akan menyerang negara ini. Pada November 2011 para calon kandidat pilpres AS saling berlomba mengusung program serangan rahasia ke Iran serta menekankan teror terhadap ilmuwan nuklir Iran, seranganmiliter serta merusak program nuklir Iran.
Ahmadi Roshan adalah lulusan teknik kimia di Universitas Teknologi Sharif dan menjabat sebagai wakil direktur pengawasan di fasilitas nuklir Natanz.