REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Sebanyak dua orang anggota parlemen Suriah telah meninggalkan negara tersebut. Mereka mengatakan, akan bergabung dengan gerakan oposisi terhadap Presiden Bashar al-Assad, sebagai tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah yang terus berlanjut.
Nawaf al-Bashir, seorang pemimpin suku sekaligus anggota dewan dari Deir Ezzor, berbasis di Dubai mengungkapkan pada Al-Arabiya TV pada Senin (16/1) kedatangannya ke Turki untuk mengaktifkan oposisi. Ia juga menyatakan dulu adalah Dewan Nasional Suriah (SNC), blok oposisi yang paling menonjol.
Pengumuman Bashir juga muncul sehari setelah MP Ghalion Imad, yang mewakili pusat kota Homs juga mengatakan pada Al-Arabiya bahwa Ia telah melarikan diri ke Kairo.
Ghalion mengatakan, ia bisa meninggalakan Suriah sebelum larangan perjalanan dikenakan pada pejabat, dan Ia juga mengatakan "Banyak legislator yang mendukung anti-Assad," katanya. Tapi, Ia tidak mengatakan identitas legislator lainnya secara terbuka.
Bashir juga mengatakan, sebelumnya ia telah dipaksa untuk memuji pemerintahan Assad di Televisi Nasional Suriah. Namun ia menolak dan karena itu diinterogasi oleh pasukan keamanan sebanyak 75 kali.