Selasa 17 Jan 2012 14:27 WIB

Dagestan, Negeri Islam di Rusia (3-habis)

Rep: Devi Anggraini Oktavika / Red: Chairul Akhmad
 Sufisme atau tasawuf sangat melekat dengan tradisi keislaman masyarakat Dagestan.
Foto: muslimstoday.info
Sufisme atau tasawuf sangat melekat dengan tradisi keislaman masyarakat Dagestan.

REPUBLIKA.CO.ID, DAGESTAN – Dalam waktu tiga tahun sejak itu, sebanyak 388 masjid berhasil dibangun, dan sekitar 300 masjid lain yang pernah beralih fungsi dikembalikan pada masyarakat Muslim.

Menurut data Administrasi Urusan Agama Pemerintah Republik Dagestan, pada April 1998 terdapat 1.670 masjid, 670 sekolah (yang menjadi bagian dari masjid), 25 madrasah, serta 9 sekolah Muslim lanjutan di negara tersebut.

Jumlah masjid kala itu berbanding jauh dengan jumlah gereja dan sinagog yang masing-masing hanya berjumlah sembilan dan empat. Pada waktu itu, telah terdapat pula lebih dari 20 keanggotaan tarekat di Dagestan.

Perkembangan Islam berdampak positif bagi diversitas rakyat Dagestan. Sebelum periode Islam, bangsa di Dagestan terbagi berdasarkan bahasa, agama, struktur etnis, dan geografi, sebagaimana orang-orang Kaukasia lainnya.

Situasi tersebut menyebabkan tingkat permusuhan serta konflik yang parah. Setelah seluruh bangsa di sana memeluk Islam, kesatuan dalam hal kepercayaan menjadi unsur yang dijunjung tinggi sehingga berdampak pada berakhirnya konflik di antara mereka.

Situs www.ozturkler.com yang dikutip Wikipedia menyebutkan, kesatuan itu tumbuh berkat madrasah-madrasah yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Para ilmuwan, ulama, dan imam yang lulus dari sekolah-sekolah Islam berperan penting dalam menghentikan berbagai konflik di kawasan multibangsa itu.

Mereka juga membantu suku-suku bangsa membangun hubungan yang bersahabat. Karena itu, Islam dianggap telah menyumbangkan capaian yang dapat dirasakan dan ditemukan di Dagestan saat ini.

Desember 2011, Kementerian untuk Kebijakan Nasional Dagestan menyebutkan, jumlah organisasi keagamaan yang terdaftar di negara tersebut telah mencapai 2540. Pernyataan yang dikutip situs berita online www.riadagestan.com (27 Desember 2011) itu menguraikan, sebanyak 2.492 diantaranya adalah organisasi Islam.

Sisanya dimiliki oleh umat Kristen dan Yahudi. Organisasi-organisasi Islam itu termasuk 1.200 komunitas masjid, 83 komunitas madrasah, dan sejumlah institusi serta asosiasi lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement