Selasa 17 Jan 2012 17:48 WIB

Korban Kapal Costa Concordia: Kami Diperlakukan Seperti Binatang

Para penumpang Kapal Costa Concordia bersiap untuk menyelamatkan diri.
Foto: Reuters
Para penumpang Kapal Costa Concordia bersiap untuk menyelamatkan diri.

REPUBLIKA.CO.ID, TUSCANY - Para penumpang selamat kapal pesiar Italia, Costa Concordia, yang dievakuasi dibawa ke tepi pantai Pulau Giglio dengan sekoci. Begitu tiba di pantai, mimpi buruk itu, menurut pengakuan penumpang, masih berlanjut.

Emily Lau dan Benji Smith menggambarkan adegan sangat kacau saat mencapai pantai dengan penumpang, sebagian besar masih basah dan terluka, bertebaran dan berjalan di pulau tersebut tanpa ada pengarahan dari manajamen atau kru kapal.

"Costa Cruise membuat seperti terdengar semua itu salahnya (si kapten). "Ya memang itu salahnya, namun itu bukan akhir cerita," ujarnya. "Setelah kami diselamatkan kami diperlakukan seperti binatang," keluhnya.

Smith dan Lau menghabiskan malam berkerumun dengan penumpang lain di lantai sebuah penginapan di Giglio sebelum diangkut dengan perahu pada keesokan pagi. Mereka tak tahu ke mana tujuan berikutnya.

Mereka akhirnya tiba di halaman Hotel Marriot di dekat bandara Roma sekitar pukul 2.30 sore, Sabtu, sekitar 16 jam setelah insiden tabrakan dengan karang terjadi.

"Beberapa orang dari Costa akhirnya datang beberapa jam kemudian. Namun mengatakan tak ada yang bisa mereka lakukan. Tak ada tawaran bantuan. Tidak ada kata-kata santun yang menenangkan," tutur Lau.

Costa Cruises adalah perusahaan pelayaran Italia dengan kepemilikan Inggris-AS berbasis di Genoa. Perusahaan itu unit dari Carnival Corp, kapal pesiar yang dimiliki dan dioperasikan oleh pelayaran Carnival di Amerika.

Smith dan Lau mengatakan mereka bersama 118 warga AS lain yang menjadi penumpang juga kecewa baik dengan kedutaan besar AS dan petugas Italia. Tidak ada dari kedua institusi itu yang ikut merespon dan bertanggung jawab terhadap penumpang yang terdampar.

"Petugas kedutaan besar AS berkata pada kami tak mungkin mengirimkan siapa pun ke kami," ungkap Lau. "Sedangkan polisi Italia, mengatakan Costa dimiliki oleh Carnival, jadi itu adalah masalah Amerika dan mereka tak bisa melakukan apa pun tentang itu."

Pasangan tadi akhirnya menerima sedikit kabar baik setelah lebih dari 24 jam pascainsiden. CEO AffordableTours.com, agen pariwisata tempat mereka memboking kamar di kapal pesiar telah memesankan dua tiket bagi mereka untuk kembali ke Boston akhir pekan ini.

Sementara menunggu, mereka masih terdampar di hotel yang berjarak satu jam dari Roma dengan sedikit uang yang bisa ditransfer oleh keluarga atau agen mereka.

Mereka sepertinya juga akan mengabaikan hak hukum melawan perusahaan pelayaran tersebut. "Kami tak tahu bagaimana kedudukan secara hukum karena tak seorang pun diberi tahu hak-hak hukum mereka," ujar Lau.

"Saat ini kami hanya ingin mendapat keadilan bagi korban tragedi," ujarnya. "Semoga kejadian ini bisa diproses secara hukum karena kami masih mempercayai sistem keadilan."

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement