REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pria bersenjata pada Selasa menembak mati seorang wartawan Pakistan yang bekerja untuk radio Voice of America siaran berbahasa Pashto pada saat dia sholat di satu masjid di barat laut negara itu, kata polisi.
Mukarram Aatif Khan, koresponden berumur 43 tahun juga bekerja pada radio Deewa itu diserang di satu masjid dekat rumahnya di kota Shabqadar, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, 30 kilometer (18 mil) utara Peshawar.
Faksi Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan
itu dalam pembicaraan telepon kepada AFP dan mengancam wartawan lain dengan nasib yang sama.
"Kedua penyerang datang dengan sepeda motor, menembakkan peluru kepada Aatif di masjid, dan kemudian melarikan diri. Dia menderita luka tembak di kepala," kata petugas polisi setempat Zahir Shah kepada AFP.
Seorang pejabat kepolisian membenarkan insiden tersebut. "Aatif dihantam di kepala dan dilarikan ke rumah sakit di Peshawar. Imam di masjid itu juga terluka," kata kepala polisi Kabupaten Khan Marwat Nisar.
Rahim Jan, seorang dokter senior di Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar, mengatakan Aatif telah meninggal karena luka-lukanya.
Juru bicara Taliban, Ehsanullah Ihsan, mengatakan milisi membunuh Aatif karena ia "bekerja untuk militer Pakistan dan Amerika Serikat".
"Kami berkali-kali memperingatkan dia tidak bekerja untuk mereka, tetapi ia tidak menerima permintaan kami," kata juru bicara itu kepada AFP melalui telepon dari satu lokasi yang dirahasiakan.
Dia memperingatkan: "Juga banyak wartawan sekarang dijadikan target."
Di markas Voice of America, Washington, radio itu mengutuk