REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) menandatangani serah terima 50 unit mesin deposito tunai (cash deposit machine-CDM) dengan teknologi baru yang disebut cash recycling management system dengan IBM Indonesia. Rencananya, pada tahun 2012 ini, BII akan menambah 100 unit CDM serupa untuk ditempatkan diseluruh kota-kota besar di Indonesia.
Direktur Perbankan Konsumer BII, Stephen Liestyo mengumumkan bahwa CDM yang diintegrasikan dengan mesin putar uang tunai buatan IBM Indonesia ini, merupakan teknologi canggih yang telah digunakan negara maju seperti Jepang.
Untuk menginvestasikan 50 unit CDM yang masih diimpor dari Jerman ini, BII harus menyediakan belanja modal hingga Rp 11 miliar lebih. Per unit CDM berharga 25 ribu hingga 30 ribu dolar AS.
"Kita harap nasabah bisa memanfaatkan kecanggihan ini," ujar Stephen dalam acara serah terima 50 CDM terbaru BII dengan Presiden Direktur IBM Indonesia, Suryo Suwignjo di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu (18/1).
CDM terbaru ini tidak hanya memungkinkan nasabah BII untuk mendepositokan uang tunai mereka dengan kapasitas 99 lembar uang, tetapi nasabah juga tidak perlu lagi menunggu mesin diisi uang tunai oleh petugas bank saat persediaan uang tunai dalam CDM habis.
Stephen menerangkan, CDM baru ini akan menyediakan uang tunai berdasarkan uang tunai yang didepositokan nasabah lain. Perputaran uang melalui sistem setor-simpan-tarik ini membuat proses transaksi tunai berlangsung lebih cepat tanpa tergantung persediaan uang yang disediakan kantor cabang.
"Tunggu saja orang orang lain setor, setelah itu kita bisa tarik uang yang dia depositokan. Atau kalau uang di dalam mesin penuh, tinggal tunggu orang tarik tunai, selanjutnya kita bisa depositokan uang kita," papar Stephen. Dalam sehari, per kartu ATM dapat melakukan transaksi hingga Rp 20 juta, mulai dari nominal Rp 20 ribu ke rekening sendiri maupun orang lain.