Sabtu 21 Jan 2012 13:50 WIB

Inggris Seru Argentina Hentikan Intimidasi terhadap Falkland (Malvinas)

Falklands
Foto: cruises.about.com
Falklands

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, Sabtu (21/1) mendesak Argentina menghentikan usaha mengintimidasi penduduk Falkland. Seruan dilakukan ditengah-tengah perang kata-kata 30 tahun antar keduanya setelah kepulauan yang disengketakan itu memicu perang.

"Jika pihak Argentina benar-benar menginginkan kemajuan negara itu, mereka harus menghentikan usaha-usaha mengintimidasi penduduk sipil," kata Hague dalam pernyataan-pernyataan yang disiarkan surat kabar The Times.

Buenos Aires "harus setuju membicarakan sengketa Falkland, sebagai negara demokratis, mengenai bagaimana Inggris-Argentina dapat bekerja sama di kawasan Atlantik Selatan untuk kepentingan bersama," tambahnya.

Perang kata-kata keras itu adalah terbaru dalam satu sengketa lama atas Falkland, kepulauan yang memiliki pemerintah domestik sendiri terletak 400 mil laut dari Argentina.

Kepulauan itu dikuasai Inggris sejak tahun 1833. Namun hingga kini pulau itu tetap diklaim oleh Argentina yang menamakannya Malvinas, kendatipun kalah dalam perang 74 hari antara dua negara itu tahun 1982.

Ketegangan mulai meningkat tahun 2010 ketika London mengizinkan pencarian minyak di sekitar kepulauan itu, dan meningkat dalam pekan-pekan belakangan ini ketika tetangga-tetangga Argentina ikut terlibat dalam sengketa itu.

Pada Desember, blok perdagangan Amerika Selatan Mercosur setuju menutup pelabuhan-pelabuhan mereka bagi kapal-kapal berbendera Falkland. Hague dalam komentarnya di The Times menegaskan itu adalah hak 3.000 jiwa penduduk Falkland untuk menentukan nasib mereka sendiri.

"Masa depan Kepulauan Falkland tergantung pada penduduknya: kebebasan untuk menentukan masa depan mereka sendiri dan membangun masyarakat dan ekonomi mereka sendiri.

Tiga puluh tahun setelah invasi Argentina, hak mereka untuk menentukan nasib mereka sendiri tetap ada, dan akan selalu ada," tegasnya.

Banyak orang yang tinggal di kepulauan itu adalah generasi kesembilan di sana dan mengatakan mereka adalah pertama penduduk Falkland dan Inggris kedua," tambahnya.

Hague menambahkan bawha ada bidang-bidang di mana London dan Buenos Aires dapat bekerja sama menyangkut Falkland seperti manajemen cadangan ikan,eksplorasi hidrokarbon dan memperkuat hubungan udara dan laut antara Falkland dan Amerika Selatan.

Kendatipun menyatakan bahwa "kami siap untuk berunding" tentang masalah Falkland ia menyesalkan "pendekatan yang kurang konstruktif" pemerintah-pemerintah Argentina.

Menlu Inggris itu, yang mengakhiri kunjungan ke Brazil, Kamis mengaku menyayangkan pernyataan Mercosur yang melarang kapal-kapal berbendera Kepulauan Falkland .

Namun ia mngaku cukup lega karena melihat "tidak ada keinginan regional untuk bergabung dengan  Agentina dalam usahanya untuk menghancurkan eknomi kepulauan itu atau menyerang mata pencarian penduduk kepulauan itu."

Para pemrotes datang ke kedubes Inggris di Buenos Aires,Jumat membakar bendera Inggris , dan menuntut Argentina memutuskan hubungan diplomatik dengan London. Perdana Menteri Inggris David Cameron membuat marah Argentina setelah ia menyebut sikap Argentina pada kepulauan Atlantik Selatan "kolonialis."

Pada 1982, perang 74 hari untuk menguasai Falkland dimulai 2 April yang menewaskan 649 tentara Argentina dan 255 tentara Inggris. Perang itu juga memaksa Argentina mundur dari kepulauan Samudra Atlantik itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement