Ahad 22 Jan 2012 15:21 WIB

Khaled Meshaal Tolak Calonkan Diri Jadi Calon Pemimpin Hamas

Rep: Devi Anggraini Oktavika / Red: Djibril Muhammad
Ketua Biro Politik Hamas, Khaled Meshal
Ketua Biro Politik Hamas, Khaled Meshal

REPUBLIKA.CO.ID, Pemimpin Hamas Khaled Meshaal, yang selamat dari sebuah upaya pembunuhan pada 1997, telah membenarkan dirinya akan berhenti setelah delapan tahun memimpin ormas tersebut. Hal itu disampaikan gerakan Islam tersebut Sabtu (21/1) kemarin.

"Kepala biro politik Khaled Meshaal telah memberitahukan dewan konsultatif Hamas bahwa ia tidak berkeinginan menjadi kandidat calon pemimpin gerakan tersebut," sebuah pernyataan mengatakan.

Pernyataan tersebut juga menyebutkan, sejumlah tokoh senior gerakan telah meminta Meshaal untuk mempertimbangkan ulang keputusan tersebut. Mereka mendesaknya untuk meninggalkan dewan konsultatifnya dan mengambil keputusan atas dasar kepentingan tertinggi Hamas, serta menekankan bahwa hal tersebut sama sekali bukan sebuah persoalan perorangan.

Biro politik adalah badan pembuatan keputusan utama milik Hamas, di mana para anggotanya dipilih dewan konsultatif berdasarkan suara terbanyak. Menurut keterangan sumber dari Hamas, pemilihan selanjutnya diharapkan dapat terlaksana pada Juli atau Agustus mendatang.

Di antara beberapa kandidat utama yang akan menggantikan Meshaal adalah Musa Abu Marzuq yang juga sedang berada di pengasingan; pemimpin pemerintahan Hamas di Gaza Ismail Haniya; serta seorang figur penting Hamas Gaza Mahmud Zahar.

Konfirmasi Hamas tentang keinginan Meshaal untuk mundur muncul di tengah sejumlah pemberitaan pers tentang gesekan yang meningkat antara pemerintahan Hamas dalam pengasingan yang berbasis di Damaskus dan sayap Gaza gerakan tersebut.

Kepemimpinan Hamas di Gaza memerintah wilayah tersebut sejak berhasil mengusir pasukan Fatah yang setia pada presiden Palestina Mahmud Abbas pada 2007.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement