REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Malang tak dapat dihidar, untung tak dapat diraih. Setidaknya itulah yang bisa menggambarkan nasib Wawan Hermawan (22), korban kecelakaan mini bus Daihatsu Xenia di wilayah Tugu Tani yang menewaskannya.
Ahad (22/1) pagi, Wawan memang tidak masuk kerja menjaga toko elektronik di Glodok, karena mendapat libur Imlek dari bosnya. Ia pun berencana mengisi waktu liburnya dengan mengunjungi orang tua sahabatnya di salah satu rumah sakit. Sepulang menjenguk orang tua karibnya, Wawan pun menunggu bis di halte bus di sekitar Tugu Tani.
Tiba-tiba mobil Daihatsu Xenia dengan nomor polisi B 2479 XI mengarah kepadanya dan menabrak Wawan dari belakang. "Sepertinya dia ditabrak dari belakang, karena tidak bisa menghindar," ujar Doddy, keponokan wawan kepada Republika. Naas bagi Wawan, seketika itu pula ia tewas di tempat. Ia mengalami luka di kepala dan tubuhnya akibat terlindas mobil tersebut.
Wawan telah merantau untuk mengadu nasib ke Jakarta sejak 2006. Dan sudah dua tahun terakhir, Wawan bersama sang keponakan bekerja sebagai penjaga toko elektronik di Glodok.
Menurut Doddy, jenazah Wawan akan diurus untuk segera dibawa pulang ke kampung halamannya di Purwakata. "Kalau bisa malam ini juga kita bawa ke Purwakarta," ucapnya.
Dody merupakan satu-satunya keluarga Wawan yang ada di Jakarta. Melihat kondisi Jenazah Wawan, Dody hanya bisa menjelaskan lewat telpon kepada kedua orang tuanya di Purwakarta.
"Pihak keluarga di Purwakarta sudah ikhlas," ungkap Doddy.