REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA - Sebanyak empat korban kecelakaan maut di kawasan sekitar Tugu Tani, Jakarta, asal Desa Singorojo Wetan, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Senin, dimakamkan secara bersamaan. Keempat korban tewas akibat ditabrak mobil Xenia hitam ketika sedang berjalan kaki di kawasan Tugu Tani pada Ahad (22/1) tersebut, yakni, Nanik Rianti (25), Suyatmi (35), Pipit Alvi Fitriasih (18), dan Yusuf Sigit Prasetyo dua tahun setengah.
Salah seorang tetangga korban, Rianto (56) di Jepara,mengatakan keempat jenazah korban tiba di rumah Rohmari di Desa Singorojo Wetan RT 6 RW 2 Senin (23/1) sekitar pukul 04.30 WIB. Semua jenazah diangut dengan mobil ambulan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM),Jakarta.
Selanjutnya, sekitar pukul 10.30 WIB, keempat jenazah dimakamkan di Pemakaman Datuk Singorojo yang merupakan pemakaman umum di desa setempat, yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah duka.
Nanik Rianti dimakamkan satu liang lahad bersama Yusuf, sedangkan Suyatmi bersama Pipit. Pemakaman keempat jenazah dihadiri ratusan warga desa setempat yang ikut berbelasungkawa, termasuk salah seorang calon bupati Jepara Ahmad Marzuki juga ikut hadir pada acara pemakaman tersebut.
Ia menjelaskan, korban tewas bernama Nanik Rianti merupakan anak pasangan Rohmari (60) dan Gianti (55) yang merupakan warga Desa Singorojo. "Korban lainnya yang bernama Suyatmi merupakan adik Gianti," ujarnya.
Saat kejadian, kata dia, Suyatmi bersama anaknya yang bernama Pipit Alvi fitriasih yang juga tewas. Korban lain yang bernama Yusuf Sigit Prasetyo, kata dia, merupakan anak pasangan Teguh Putra Rohmani dan Siti Muqaromah. "Teguh merupakan anak pertama dari Rohmari atau kakak Nanik Rianti," ujarnya.
Sementara itu, Rohmari ditemui usai pemakaman mengungkapkan, keempat sanak familinya yang menjadi korban tabrakan tersebut, terjadi ketika hendak liburan ke Tugu Monas bersama Teguh bersama istrinya, serta Keni (9) yang merupakan cucu dari Suyatmi.
"Teguh hanya mengalami luka lecet di kepala, sedangkan istrinya patah tulang kaki, serta Keni juga luka dan masih menjalani perawatan di rumah sakit," ujarnya.
Nanik Rianti, katanya, dalam kondisi sedang hamil dengan usia kandungan empat bulan. Saat kejadian, katanya, dirinya sedang berada di Jakarta Pusat tidak ikut jalan-jalan. Demikian pula istrinya sedang tugas piket jaga rumah kos di Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.
"Kami sudah lama merantau di Jakarta sebagai supir bajaj. Diperkirakan sudah sejak tahun 1969," ujarnya. Tempat tinggal yang ada di Desa Singorojo, katanya, lama tidak ditempati. Kemudian anaknya yang bernama Nanik Rianti bersama suaminya Yamto menempati rumahnya setelah suaminya pulang dari Malaysia bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).
Bersamaan dengan liburan Imlek, katanya, keluarganya ingin menikmati liburan di Jakarta, sehingga Jumat (20/1) berangkat dari Jepara menuju Jakarta. Sedangkan Teguh yang tinggal di Bogor juga datang ke Jakarta untuk liburan bersama di Jakarta.
"Saya mengetahui peristiwa kecelakaan tersebut, setelah mendapat informasi dari istri yang menerima telepon dari Teguh," ujarnya.