Senin 23 Jan 2012 14:44 WIB

Jenazah Empat Tentara Prancis Tiba di Paris

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Keempat mayat tentara Prancis yang tewas di Afghanistan pada Jumat (20/1), tiba di Paris pada Ahad (22/1). Kematian empat tentara tersebut, telah memicu Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy mengeluarkan ancaman untuk menarik pasukannya di Afghanistan.

Menteri Pertahanan Prancis, Gerard Longuet --yang langsung terbang ke Afghanistan setelah pembunuhan itu-- menyambut sendiri jenazah keempat tentara itu di bandara sesaat sebelum tengah malam. Keempat jenazah itu diletakkan di peti mati yang dibalut dengan bendera Prancis.

Sebanyak 15 tentara Prancis mengalami luka-luka akibat serangan dari tentara Afghanistan yang menembak mati empat tentara tak bersenjata itu, di pangkalan saat olahraga bersama pada Jumat (20/1).

Sebanyak 12 tentara yang luka-luka diterbangkan ke Paris pada Sabtu. Dua di antaranya mendapat tetap dirawat di pangkalan udara Bagram. Sedangkan satu lainnya mendapat perawatan di rumah sakit militer Prancis di Kabul.

Peristiwa penembakan tersebut memicu reaksi keras dari Presiden Prancis Nicolas Sarcozy, yang mengancam akan menarik mundur pasukannya dari Afghanistan dan langsung mengirim Menteri Pertahanan Prancis, Gerard Longuet, ke Kabul.

Hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan itu. Namun Gerard Longuet, mengatakan pembunuh itu adalah anggota Taliban yang menyusup ke jajaran tentara Afghanistan.

Taliban-- yang biasanya langsung mengklaim terhadap kematian tentara koalisi-- mengatakan mereka masih melakukan investigasi. Taliban juga mengatakan beberapa serangan kadang dilakukan tentara Afghanistan kepada tentara koalisi dipicu kemarahan terhadap serangan musuh.

Sarkozy sendiri telah mengirimkan menteri pertahanannya untuk mengevaluasi cara untuk meningkatkan keamanan tentara Prancis yang menjalani pelatihan bersama tentara Afghanistan.

Amerika Serikat, Inggris dan Prancis merupakan kontributor utama untuk tentara koalisi yang berjumlah 130.000 orang. Tentara itu ditempatkan di Afghanistan sejak 10 tahun lalu untuk memerangi Taliban yang digulingkan dari kekuasaan sejak peristiwa 9 September di Amerika Serikat.

Prancis saat ini menempatkan 3.600 tentaranya di Afghanistan. Sebanyak 82 tentara Prancis tewas di Afghanistan sejak dimulainya penempatan pada 2001.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement