REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nugroho Aji Wijayanto, menjelaskan kronologis pesta narkoba yang dilakukan Afriani dan rekannya. Pada Sabtu (21/1), mereka menghadiri acara ulang tahun di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat dari pukul 20.00 sampai 22.00. Dari sana, mereka melanjutkan acara ke sebuah kafe di Kemang, Jakarta Selatan.
Di kafe tersebut, mereka sempat minum bir dan whiski hingga pukul 02.00, Ahad (22/1). Puas minum-minum, mereka melanjutkan acara ke klub malam Stadium di Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Di Stadium, mereka patungan membeli dua butir pil ekstasi seharga Rp 100 ribu. Masing-masing mengonsumsi setengah butir pil.
Mereka menghabiskan waktu di sana hingga pukul 10.00. Rencananya mereka akan mengambil mobil yang ditinggalkan di Kemang. Nahas, dalam perjalanan ke sana, mobil yang mereka tumpangi menabrak 12 pejalan kaki di Tugu Tani, Jakarta Pusat.
Diduga, Afriani lepas kendali saat mengemudi karena dalam pengaruh minuman keras. Salah satu dari tiga teman Afriani, dalam tes urinnya positif mengandung ganja. Sewaktu di Stadium, satu orang ini bertemu teman dan menghisap ganja. Aji menolak menyebutkan identitas orang tersebut.
Sejak pukul 16.00, Senin (23/1) tampak beberapa rekan tersangka mengunjungi Afriani. Jumlahnya sekitar 20 orang. Namun, hanya empat orang yang masuk ke tahanan narkoba di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Mereka membawa selimut, bantal dan bungkusan. Mereka menolak berkomentar dan berlalu begitu saja saat ditanyai para wartawan.