Selasa 24 Jan 2012 19:00 WIB

Afriani Diperlakukan Sama dengan Tahanan Lain

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Apriani Susanti (lingkaran merah), saat berpesta miras sebelum menebar maut di Tugu Tani, Cikini, Jakarta Pusat.
Foto: Imageshack.us
Apriani Susanti (lingkaran merah), saat berpesta miras sebelum menebar maut di Tugu Tani, Cikini, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengemudi Daihatsu Xenia hitam bernomor polisi B 2479 XI hari ini menikmati menu makan malam yang sama dengan tahanan lain di Gedung Perawatan Tahanan Narkoba Ditserse Narkoba Polda Metro Jaya, Selasa (24/1).

Menurut salah satu petugas pengantar katering yang enggan menyebutkan namanya, menu makanan malam ini adalah tempe mendoan, bihun goreng dan sayur. Menu makanan ini menurut petugas jaga piket tahanan, sama dengan menu tahanan lain.

Makanan katering bagi tahanan di Ditserse Narkoba rutin diantar tiga kali dalam sehari. Menurut keterangan petugas pengantar katering, pengemudi Xenia tersebut tampak sedang tidur pulas di selnya. "Ia kelihatan tidur dalam posisi miring," ujarnya sambil memasukkan keranjang makanan ke dalam mobil boks, Selasa (24/1).

Lima orang yang diduga kerabat Afriani tampak keluar dari gedung tahanan sekitar pukul 16.00. Mereka terdiri dari tiga orang laki-laki berusia sekitar 25 tahun dan dua orang perempuan. Salah satunya merupakan perempuan paruh baya. Ia mengenakan pakaian serba hitam dan berkerudung serta mengenakan kacamata hitam.

Saat para wartawan bertanya, mereka tidak berkomentar sama sekali. Bahkan, mereka mempercepat langkahnya dan segera menaiki mobil APV hitam bernomor polisi B 8797 ZV. Mobil tersebut dipacu dengan kecepatan tinggi, sempat zig zag dan nyaris menyerempet dua orang wartawan media elektronik. Saat Republika bertanya kepada petugas jaga piket, mereka mengaku tidak ada orang yang menjenguk Afriani hari ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement