Kamis 26 Jan 2012 12:52 WIB

Polisi Telusuri Pemilik Mobil Maut Tugu Tani

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Didi Purwadi
Kecelakaan maut terjadi di sekitar Tugu, Tani, Jakarta Pusat, Ahad (21/1). Sebuah Xenia Hitam bernomor polisi,  B 24878 menabrak pejalan kaki. (Video Capture)
Kecelakaan maut terjadi di sekitar Tugu, Tani, Jakarta Pusat, Ahad (21/1). Sebuah Xenia Hitam bernomor polisi, B 24878 menabrak pejalan kaki. (Video Capture)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian Kamis (26/1) ini akan memeriksa pemilik mobil Daihatsu Xenia hitam bernomor polisi B 2479 XI. Mobil tersebut yang digunakan tersangka Afriyani Susanti saat insiden kecelakaan maut Tugu Tani terjadi dan mewaskan sembilan pejalan kaki pada Ahad lalu.

Kepala Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Polda Metro Jaya, AKBP Sudarmanto, menyebutkan pemilik terakhir 'mobil maut' adalah Deden Rohendi. Itu berdasarkan data yang tercatat di database Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Deden diketahui bertempat tinggal di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

"Awalnya saat kejadian, sopir kendaraan ditanya dan mengaku tidak punya SIM dan STNK," ujar Sudarmanto. ''Lalu, ketika diperiksa di dashboard mobil, kami menemukan fotokopi STNK atas nama Deden Rohendi.''

Polisi saat itu hanya memeriksa data di unit Registrasi dan Identifikasi Polda Metro Jaya. Sebab, 'mobil maut' tersebut masih diperiksa oleh Puslabfor Mabes Polri. Setelah pemeriksaan selesai, polisi lalu mencocokkan nomor seri dan rangka kendaraan.

Tapi, Deden mengaku sudah menjual mobil tersebut pada 2009. Deden kepada polisi mengaku bahwa dirinya menjual mobilnya kepada Buniarti Kosim. Buniarti merupakan pemilik terakhir 'mobil maut' dan tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan polisi akan meminta keterangan Buniarto untuk mengetahui hubungan Buniarto dengan orang berinisial E. Karena, sang pengemudi maut Afriyani Susanti sebelumnya mengaku meminjam mobil dari temannya berinisial E.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement