REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sebagai salah satu negara importir minyak Iran, Jepang lebih memilih upaya diplomatik dan perdamaian guna menyelesaikan masalah isu nuklir Iran.
''Kami akan menempuh langkah damai dan mencari solusi lewat diplomasi,'' ujar Perdana Menteri Yoshihiko Noda menanggapi kesepakatan para menteri luar negeri Uni Eropa yang memutuskan untuk mengembargo minyak Iran dan membekukan aset bank sentralnya.
Jepang tampaknya tak mau bertindak gegabah. Menurut Noda, Tokyo akan menempuh langkah yang benar dalam menyikapi program nuklir Iran. Jepang, kata dia, tetap akan menjalin kerja sama dengan dunia internasional, namun juga akan mempertimbangkan dampak embargo terhadap pasar minyak global dan kondisi perekonomian Jepang.